Presiden Amerika Donald Trump hari Rabu (1/8) mengatakan, mantan manajer kampanyenya Paul Manafort yang sedang diadili, diperlakukan lebih buruk daripada raja gangster Chicago Al Capone.
Al Capone dianggap oleh para pakar sejarah sebagai penjahat paling ganas dalam sejarah Amerika. Ia adalah cukong minuman keras gelap dalam masa Prohibition dalam tahun 1920 dan 1930-an, ketika ada peraturan larangan penjualan minuman keras.
Al Capone akhirnya ditangkap, diadili, dan dijatuhi hukuman penjara 11 tahun, bukan karena kejahatan pembunuhan tapi karena penghindaran pajak.
Sementara Paul Manafort, mantan manajer kampanye Presiden Trump itu kini juga sedang menghadapi tuduhan penghindaran pajak.
Trump, dalam cuitannya mengatakan, “Dalam sejarah, siapa yang diperlakukan lebih buruk? Al Capone kepala gangster dan pembunuh yang disebut FBI sebagai “Musuh Rakyat Nomor Satu” atau Paul Manafort?”
Manafort, kata Trump lagi, adalah seorang “pejabat politik dan kesayangan (presiden) Reagan dan (mantan calon presiden) Dole. Tapi Manafort kini ditahan dalam sel isolasi walaupun dia belum dinyatakan bersalah. Apa hubungannya dengan Kolusi Rusia?,” tanya Trump.
Al Capone begitu ditakuti oleh publik sehingga para pejabat federal tidak bisa mendapatkan saksi-saksi atau anak buah Capone yang bersedia untuk memberikan keterangan di muka pengadilan. Karena itu, pengadilan hanya bisa menggunakan tuduhan penghindaran pajak atas Capone dan menjatuhkan hukuman 11 tahun penjara.
Ketika Al Capone menjalani hukumannya di penjara Eastern State Penitentiary di Philadelphia, Pennsylvania, ia mendapat perlakuan istimewa. Kata website penjara yang kini dijadikan musium itu, Al Capone mendapat perlakuan yang tidak dinikmati narapidana lainnya. “Ia punya perabotan mewah, tikar permadani, lukisan-lukisan cat minyak dan sebuah radio canggih (untuk waktu itu).”
Paul Manafort yang kini tinggal dalam sel isolasi bisa menggunakan telepon dan komputer laptop dalam selnya. Kata pengacaranya, Manafort dikunci 23 jam dalam sehari di selnya “untuk menjaga keamanannya sendiri.” [ii]