Tautan-tautan Akses

Trump Mengaku Bayar Pajak, Remehkan Kekhawatiran Soal Utang


Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Gedung Putih, Washington, D.C., 27 September 2020.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Gedung Putih, Washington, D.C., 27 September 2020.

Presiden AS Donald Trump pada Senin (28/9) mengatakan dia membayar "pajak jutaan dolar" tapi berhak atas depresiasi dan kredit pajak dan juga mengatakan dia memiliki lebih banyak aset daripada utang.

Presiden menulis serangkaian cuitan di Twitter, menanggapi sebuah laporan New York Times (NYT) yang menyebut dia hanya membayar pajak federal $750 pada 2016 dan 2017, setelah melaporkan kerugian bisnis bertahun-tahun.

"Saya membayar pajak jutaan dolar, tapi seperti semua orang lain, saya juga berhak atas depresiasi & kredit pajak," cuitnya. "Saya sangat under leveraged - saya hanya punya sedikit utang dibandingkan nilai aset-asetnya."

Presiden dari Partai Republik itu, yang akan berhadapan dengan kandidat Partai Demokrat Joe Biden Selasa malam (29/9) untuk debat capres pertama sebelum pilpres 3 November, mengatakan dia memiliki "aset-aset luar biasa" dan mengklaim laporan keuangan yang "sangat IMPRESIF."

Namun, dia telah menolak merilis dokumen pengembalian pajak. Selama puluhan tahun, presiden dan kandidat presiden sebelumnya selalu merilis dokumen pajak mereka. Trump beralasan dia sedang diaudit oleh Dinas Pajak AS (IRS). Tapi IRS telah mengatakan tak ada alasan Trump tidak bisa merilis pajaknya sambil diaudit.

Menurut laporan NYT, Trump memiliki utang ratusan juta dolar akibat kerugian bisnis, situasi yang dia manfaatkan untuk menghindar membayar pajak. NYT mengatakan telah memiliki data pengembalian pajak lebih dari 20 tahun terkait Trump dan bisnisnya.

Trump menuduh NYT mendapatkan informasi pajak itu secara ilegal, tudingan yang dibantah harian itu.

Dia menyebut laporan NYT itu tidak akurat. (vm/lt)

XS
SM
MD
LG