Tautan-tautan Akses

Trump Mengaku Tidak Bersalah dengan Menelepon Pemimpin Ukraina


Presiden Donald Trump naik ke Air Force One menuju ke Houston untuk menghadiri acara bersama Perdana Menteri India Narendra Modi, Minggu, 22 September 2019. (Foto: AP/Evan Vucci)
Presiden Donald Trump naik ke Air Force One menuju ke Houston untuk menghadiri acara bersama Perdana Menteri India Narendra Modi, Minggu, 22 September 2019. (Foto: AP/Evan Vucci)

Presiden AS Donald Trump mengaku membahas soal korupsi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, tapi tidak menyinggung soal penyelidikan atas kandidat presiden terkemuka dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Sebuah laporan Wall Street Journal mengatakan, Trump mendesak Zelenskiy delapan kali untuk menyelidiki Biden dan puteranya Hunter, dan apakah sebuah perusahaan gas Ukraina berusaha untuk mengambil keuntungan dengan mempekerjakan Hunter ketika Joe Biden menjabat sebagai Wakil Presiden AS.

Laporan itu mengatakan Trump ingin Zelenskiy bekerjasama dengan pengacara Trump, Rudolph Giuliani, untuk menyelidiki Joe dan Hunter Biden.

Trump menelepon Zelenskiy pada Juli, dua bulan setelah dia berkuasa di Ukraina.

"Pembicaraan yang kami bahas pada umumnya ucapan selamat, korupsi... dan fakta bahwa kami tidak ingin orang-orang seperti Wakil Presiden Biden dan puteranya menciptakan korupsi di Ukraina," kata Trump hari Minggu (22/9).

Dia mengatakan Gedung Putih akan "memutuskan" apakah akan merlilis transkrip atau rincian dari perbincangan telepon tersebut.

Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko membantah Trump menekan Zelenskiy, mengatakan Ukraina tidak akan berpihak dalam politik AS. [vm/pp]

XS
SM
MD
LG