Presiden AS Donald Trump mengatakan ia optimistis tentang pertemuan puncaknya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dalam upaya AS untuk mengakhiri ancaman persenjataan senjata nuklir Pyongyang.
"Kami berdua mengharapkan kelanjutan dari kemajuan yang dibuat pada KTT pertama di Singapura. Denuklirisasi?" tulis Trump di Twitter hari Minggu (24/2).
Setelah kembali ke Washington dari pertemuan pertama mereka Juni lalu, Trump dengan bangganya mengatakan, "Semua orang sekarang bisa merasa jauh lebih aman setelah saya menjabat. Tidak ada lagi Ancaman Nuklir dari Korea Utara."
Namun, menjelang pertamuannya dengan Kim pada hari Rabu (27/2) dan Kamis (28/2) di Hanoi, ibukota Vietnam, hanya sedikit bukti konkret bahwa kemajuan telah dibuat untuk menetapkan persyaratan spesifik denuklirisasi yang dijanjikan Korea Utara.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan kepada CNN pada hari Minggu "tidak ada perubahan" dalam sanksi ekonomi AS terhadap Korea Utara sampai negara itu setuju untuk melakukan "denuklirisasi penuh yang dapat diverifikasi."
Dia mengatakan Amerika Serikat "senang memberi jaminan keamanan" untuk kelangsungan hidup Korea Utara sebagai negara merdeka, untuk "menjadikan Korea Utara lebih seperti Korea Selatan" sebagai negara dengan kekuatan ekonomi. Dia mengatakan AS menawarkan Korea Utara alternatif daripada "menjadi negara paria." (as)