Presiden Trump dengan tegas mengatakan, Rabu (10/6), bahwa 10 pangkalan militer Amerika yang menggunakan nama-nama jenderal yang memisahkan diri dari pemerinrtah dalam abad ke-19, tidak akan diganti.
Trump dalam pernyataan dan cuitan pada Rabu (10/6) menolak usul bahwa nama ke-10 pangkalan militer itu diganti. Katanya, banyak pahlawan Amerika dilatih dan dikirim dari sana “untuk memenangkan dua perang dunia.”
Karena itu, tambahnya, “pemerintahan saya tidak akan mengganti nama-nama instalasi militer yang hebat dan terkenal itu, karena katanya, itu akan berarti mengutak-atik sejarah Amerika.”
Ketika bertemu dengan lima orang wakil warga Amerika keturunan Afrika di Gedung Putih, Trump tidak mau menjawab pertanyaan wartawan mengapa ia terus mempertahankan sistem Konfederasi yang gagal itu.
Konfederasi itu adalah gabungan 11 negara bagian di selatan Amerika yang banyak menggunakan tenaga budak kulit hitam dan memisahkan diri dari pemerintah pusat. Tindakan itu memicu perang saudara dari 1861-1865.
Keterangan Presiden Trump itu dikeluarkan dua hari setelah Menteri Pertahanan Mark Esper dan Menteri Angkatan Darat mengatakan mereka “terbuka” untuk mengadakan pembicaraan bipartisan tentang usul mengganti nama-nama jenderal pemberontak itu. [ii/pp]