Kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump, Senin (19/8), menyatakan akan menghapus insentif pajak sebesar $7.500 atau sekitar Rp116 juta untuk mobil listrik atau EV jika ia terpilih. Dia juga membuka kemungkinan untuk melibatkan Elon Musk, CEO Tesla, sebagai penasihat atau anggota kabinetnya.
"Kredit pajak dan insentif pajak pada umumnya bukanlah hal yang baik," kata Trump kepada Reuters dalam sebuah wawancara.
Saat ditanya apakah dia akan mempertimbangkan Elon Musk menjadi penasihat atau anggota kabinet, Trump menjawab bahwa dia akan melakukannya. "Dia sangat cerdas. Jika dia setuju, saya pasti akan melakukannya. Dia orang yang brilian," ujar Trump.
Bulan lalu Musk secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap Trump dalam pemilihan presiden AS. Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Jika terpilih, Trump diperkirakan akan berupaya membatalkan aturan Departemen Keuangan yang saat ini mempermudah produsen mobil memanfaatkan kredit $7.500, atau meminta Kongres untuk mencabutnya secara keseluruhan. Saat menjabat, Trump pernah mencoba mencabut kredit pajak kendaraan listrik, yang akhirnya diperluas oleh Presiden Joe Biden pada 2022.
"Saya belum membuat keputusan akhir mengenai kredit pajak kendaraan listrik," kata Trump. "Saya sangat menyukai mobil listrik, tapi saya juga penggemar mobil berbahan bakar bensin, mobil hibrida, dan apa pun teknologi yang akan datang,” tukasnya.
Trump juga menyatakan bahwa ia akan membatalkan aturan pemerintahan Biden yang memaksa produsen mobil untuk memproduksi lebih banyak kendaraan listrik dan hibrida untuk memenuhi standar emisi yang lebih ketat. Menurutnya, kendaraan listrik memiliki "pasar yang jauh lebih kecil" karena tantangan biaya dan keterbatasan jangkauan baterai.
Trump juga mengatakan pada Senin bahwa dia akan mengambil sejumlah langkah untuk menghentikan ekspor kendaraan dari produsen mobil Detroit Three dan lainnya yang diproduksi di Meksiko ke konsumen AS dengan menerapkan tarif baru. Selain itu, dia berencana untuk mencegah produsen mobil China membangun pabrik baru di Meksiko untuk memasok pasar AS. Trump juga pernah melakukan ancaman serupa saat masih menjadi presiden.
"Jika Anda mengenakan tarif pada mobil-mobil itu, mereka akan memproduksinya di sini," kata Trump. "Sangat sederhana. Tidak rumit. Jika Anda memberi tahu Meksiko, 'lihat, Anda mencuri industri mobil kami,' sebagaimana yang sedang mereka lakukan sekarang."
Namun, Trump terbuka bila ada produsen mobil China dan perusahaan lain yang ingin membuat kendaraan di Amerika Serikat. "Kami akan memberikan insentif, dan jika China dan negara-negara lain ingin menjual mobil di sini, mereka harus membangun pabrik di sini dan mempekerjakan pekerja kita," kata Trump. "Kita akan membuat mobil kita sendiri. Saya ingin melihat mobil buatan kita sendiri." [ah/es]
Forum