Presiden Amerika Donald Trump, Jumat (9/2) mengesahkan suatu undang-undang yang mengakhiri penutupan sebentar sebagian kegiatan pemerintah federal serta menambah ratusan miliar dolar anggaran belanja militer dan dalam negeri.
“Baru saja menandatangani RUU,” demikian tulis Trump di Twitter. “Militer kita sekarang lebih kuat daripada sebelumnya. Kita cinta dan memerlukan militer dan memberikan semuanya – dan lebih banyak lagi. Pertama kalinya ini terjadi dalam waktu yang lama. Ini juga artinya, PEKERJAAN, PEKERJAAN, PEKERJAAN.”
Trump menandatangani rancangan anggaran 400 miliar dolar itu beberapa jam setelah DPR meloloskannya Jumat pagi (9/2). Para legislator memutuskan dengan 240 suara berbanding 186 untuk menyetujui legislasi tersebut, yang mengatur besarnya anggaran untuk dua tahun fiskal mendatang. Akan tetapi anggaran ini hanya akan mendanai pemerintah hingga 23 Maret. Setelah itu para legislator harus menyusun rancangan anggaran yang rinci untuk sisa tahun fiskal yang akan berakhir pada 30 September.
Baca juga: DPR AS Loloskan Anggaran Besar Untuk Akhiri Penutupan Kegiatan Pemerintah
Anggaran itu diloloskan, mengatasi tentangan sejumlah politisi yang berkeberatan atas peningkatan anggaran dalam jumlah besar, dan tanpa ada rencana aksi untuk melindungi lebih dari satu juta imigran muda ilegal, yang dikenal sebagai Dreamer.
Kegiatan pemerintah Amerika ditutup Jumat pagi (9/2), sewaktu Kongres melampaui tenggat untuk memperpanjang pendanaan pemerintah federal. Ini adalah penutupan sebagian operasi pemerintah yang kedua dalam waktu kurang dari satu bulan. Senat kemudian memutuskan dengan 71 suara berbanding 28 untuk membuka kembali kegiatan pemerintah federal.
Senator Rand Paul dari fraksi Republik Kamis larut malam menghambat upaya kedua fraksi meloloskan rancangan undang-undang untuk membuat roda pemerintahan tetap berjalan, beberapa jam sebelum dana federal berakhir.
Paul dari Kentucky berkeberatan Senat mengadakan pemungutan suara mengenai rancangan anggaran untuk dua tahun, yang akan meningkatkan anggaran militer dan domestik ratusan miliar dolar. Ia mengatakan anggaran itu akan membengkakkan defisit federal yang memang telah naik dan memperbesar utang nasional lebih dari 20 triliun dolar.
Sikap Paul itu mengundang kemarahan sesama senator dari fraksi Republik, Lindsey Graham dari South Carolina, yang mengatakan militer Amerika sangat membutuhkan dana tambahan setelah pembatasan anggaran selama bertahun-tahun, yang menghambat berbagai program domestik dan Pentagon.
“Utang dan defisit bukan alasan untuk membiarkan militer terkatung-katung. Saya akan melakukan apapun yang akan mempertahankan militer kita,” katanya [uh]