Waktu mulai habis bagi para saingan Trump yang ingin memperlambat momentumnya ketika para pemilih Partai Republik tampaknya lebih memilih tokoh di luar partai dibandingkan kandidat yang berasal dari dalam partai sendiri.
Pemilihan pendahuluan di Michigan dan Mississippi hari Selasa (8/3) bisa memastikan ada tidaknya dampak dari kampanye anti-Trump yang digalang sejumlah pihak. Jajak pendapat NBC News/Wall Street Journal/Marist menunjukkan dalam pemilu di Michigan nanti Trump akan unggul dengan meraih 41% suara, disusul Senator Texas Ted Cruz dengan 22% dan Senator Florida Marco Rubio dengan 17%.
Trump mungkin unggul tetapi ia tampaknya memang tidak memberi kesempatan bagi para pemilih. “Apapun yang terjadi, apapun yang sedang Anda lakukan, bahkan jika Anda di-PHK hari Selasa nanti, saya masih ingin Anda datang ke TPS. Saya akan carikan Anda pekerjaan baru, jangan khawatir!”, ujar Trump kepada para pendukungnya di Michigan, negara bagian yang memiliki tingkat PHK tinggi dalam beberapa tahun ini.
Kebangkitan Trump memicu kecaman dari kelompok mapan dalam Partai Republik – termasuk dari calon presiden partai itu pada pemilu tahun 2012 : Mitt Romney. “Donald Trump mengatakan ia mengagumi Vladimir Putin dan pada saat bersamaan ia menyebut George W. Bush seorang pembohong. Ini merupakan contoh di mana seseorang memuji keburukan dan mengecam kebaikan,” ujar Romney.
Pemilihan pendahuluan tanggal 15 Maret ini mungkin menjadi kesempatan terakhir bagi kelompok mapan dalam Partai Republik untuk mengalahkan Trump supaya tidak meraih nominasi partai. Lima negara bagian akan melangsungkan pemilihan pendahuluan pada hari yang sama, termasuk di Florida – negara bagian yang diwakili Marco Rubio – dan Ohio, di mana John Kasich menjadi gubernur.
Kedua negara bagian ini sangat penting untuk menentukan nominasi Partai Republik, karena jika dalam kontes sebelumnya delegasi konvensi partai ditentukan oleh penghitungan suara di tiap negara bagian, tetapi dalam pemilihan pendahuluan di Ohio dan Florida nanti pemenang akan mendapat seluruh jumlah delegasi. Kemenangan Marco Rubio di Florida akan memberinya 99 delegasi, sementara kemenangan John Kasich di Ohio akan memberinya 66 delegasi. Menurut jajak pendapat baru-baru ini Kasich akan bertarung melawan Trump di Ohio, demikian pula dengan Rubio di Florida, yang berharap bisa meraih keuntungan dari kampanye luar biasa dan memakan dana sangat besar untuk menarget Trump.
Apapun upaya untuk mengalahkan Trump yang mungkin melibatkan kemenangan Rubio di Florida dan Kasich di Ohio, hasilnya tidak akan baik, ujar John Fortier di Bipartisan Policy Center – Washington DC.
“Donald Trump adalah pemimpin yang kuat dan tampaknya akan dinominasikan Partai Republik. Ada upaya-upaya yang sedang berlangsung dari pihak luar dan kandidat-kandidat lain untuk menghentikannya, tetapi banyak yang menilai hal ini sudah terlambat,” ujarnya.
Kekuatan anti-Trump tidak perlu bergerak terlalu jauh dalam pemilihan pendahuluan akhir pekan lalu. Cruz mengalahkan Trump di Kansas dan Maine, sementara Trump menang di Louisiana dan Kentucky. Warga yang baru menentukan pilihan di saat-saat terakhir di Louisiana ternyata memilih Trump dan membuatnya menang tipis. Para pendukung kemapanan berharap ini merupakan isyarat atas apa yang akan terjadi.
Sebagian anggota Partai Republik khawatir upaya mendorong kelompok mapan untuk menolak nominasi Donald Trump akan memecah belah partai itu.
Mantan pakar bedah Ben Carson mengeluarkan peringatan itu, ketika ia menghentikan kampanyenya untuk menjadi presiden.
“Kita tidak bisa melakukan hal-hal seperti yang kita lakukan di masa silam dan berharap bisa mendapat kemenangan dalam keadaan yang sangat sulit ini," kata Carson.
Jika Trump tidak berhasil meraih 1.237 delegasi yang diperlukannya untuk memperoleh nominasi partai pada akhir pemilihan pendahuluan dan kaukus akhir Juni nanti, maka akan dilangsungkan konvensi partai di Cleveland. [em/ii]
