Ketua Komisi Kehakiman Jerrold Nadler, dari fraksi Demokrat, mengundang Trump dan penasihatnya menghadiri sidang pertama komisi itu sementara penyelidikan pemakzulan bergerak ke fase berikutnya.
"Apa yang mereka lakukan terhadap negara kita, benar-benar memalukan," cetus Trump, Senin (2/12) sebelum naik ke helikopter Marine One di halaman Gedung Putih.
Trump juga mengkritik Demokrat karena menjadwalkan sidang pada saat ia akan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara - North Atlantic Treaty Organization (NATO) di London.
"Ini salah satu perjalanan paling penting yang saya lakukan sebagai presiden," ujar Trump.
Ia juga menunjuk komentar baru Presiden Ukraina Volodmyr Zelenskiy yang mengklaim bahwa ia tidak pernah berbicara dengan presiden Amerika "dari posisi quid pro quo."
Zelenskiy mengatakan kepada wartawan dari empat majalah bahwa ketika Ukraina berperang dengan Rusia, Amerika, sebagai mitra strategis Ukraina, seharusnya tidak menghambat bantuan militer.
"Menurut saya itu soal keadilan. Ini bukan tentang quid pro quo," ujar Zelenskiy.
Trump menyebut komentar itu sebagai pemulihan namanya dari tuduhan Demokrat bahwa Trump menahan bantuan untuk Ukraina sampai negara itu membantu menyelidiki mantan Wakil Presiden Joe Biden, yang kini merupakan saingan utamanya dalam pemilihan presiden tahun depan.
Zelenskiy "baru saja berkomentar beberapa saat yang lalu dan ia mengatakan, Presiden Trump tidak melakukan kesalahan apa pun dan itu seharusnya mengakhiri segalanya," ujar Trump, Senin (2/12).
Penasihat Gedung Putih Pat Cipollone mengatakan ia akan menjawab pada akhir pekan apakah Gedung Putih akan hadir atau tidak dalam sidang-sidang yang akan datang.
Nadler meyakinkan Trump dan penasihatnya dalam undangan pekan lalu bahwa ia "tetap berkomitmen untuk memastikan proses yang adil dan informatif." Ketua Komisi Kehakiman itu menambahkan, presiden "berkesempatan untuk diwakili dalam sidang pemakzulan itu, atau berhenti mengeluhkan prosesnya."
Sidang hari Rabu itu akan berfokus pada dasar-dasar konstitusional tentang pemakzulan presiden. Saksi-saksi yang belum disebut namanya adalah pakar-pakar hukum.
Komisi Intelijen DPR, yang menggelar rangkaian sidang terbuka dan tertutup bulan lalu, akan mengirimkan temuannya ke Komisi Kehakiman, yang anggotanya kemudian akan menyusun pasal-pasal pemakzulan terhadap Trump.
Kemungkinan tuduhan yang bisa menyebabkan pemakzulannya mencakup suap, kejahatan tingkat tinggi dan pelanggaran ringan. [ka/ii]