Tautan-tautan Akses

 
Trump Tandatangani Inpres untuk Rencana Perayaan 250 Tahun Amerika

Trump Tandatangani Inpres untuk Rencana Perayaan 250 Tahun Amerika


Presiden AS Donald Trump
Presiden AS Donald Trump

Presiden Donald Trump menyusun rencana untuk merayakan 250 tahun kemerdekaan Amerika dan menciptakan taman patung nasional baru sambil menghidupkan kembali upaya untuk menghukum keras mereka yang merusak atau menghancurkan patung dan monumen yang ada sekarang ini.

Trump menandatangani instruksi presiden pada hari Rabu (29/1) yang menetapkan pembentukan gugus tugas Gedung Putih untuk merencanakan apa yang ia katakan akan menjadi “perayaan besar yang layak untuk peristiwa penting peringatan 250 tahun Kemerdekaan Amerika,” yang akan dirayakan pada 4 Juli 2026.

Trump akan menjadi ketua gugus tugas yang mencakup daftar panjang para pejabat senior di pemerintahan, termasuk para menteri kabinet.

Instruksi itu juga menghidupkan kembali rencana Trump untuk membangun “Taman Nasional Pahlawan Amerika” dengan patung-patung yang mengenai 250 tokoh sejarah.

Trump pertama kali mengumumkan rencana untuk apa yang ia sebut sebagai “monumen baru bagi para raksasa masa lalu kita” dalam pidatonya tahun 2020 untuk merayakan Hari Kemerdekaan di Mount Rushmore di South Dakota. Taman itu akan menampilkan patung puluhan tokoh sejarah Amerika, termasuk para presiden, atlet dan ikon budaya pop.

Trump sendiri mengurasi siapa yang akan masuk daftar tersebut - Davy Crockett, Billy Graham, Whitney Houston, Harriet Tubman dan Antonin Scalia, di antaranya.

Namun, belum ada lokasi yang ditetapkan. Taman itu tidak pernah didanai Kongres. Presiden Joe Biden membatalkan gugus tugas itu setelah ia terpilih.

Pengumuman Trump itu muncul pada waktu konservatif mengecam upaya untuk merobohkan patung-patung yang didedikasikan bagi para pemimpin Konfederasi dan pemilik budak tidak lama setelah pembunuhan George Floyd dan protes-protes yang berlangsung setelah itu.

“Taman Nasional akan menghormati kepahlawanan orang Amerika setelah puluhan monumen untuk orang-orang Amerika, termasuk Presiden dan Bapak Bangsa, dirobohkan atau dihancurkan dan tidak pernah dipulihkan,” kata sebuah dokumen Gedung Putih mengenai instruksi presiden itu yang diterima kantor berita Associated Press menjelang penandatanganannya.

Tindakan pada Rabu lalu itu juga memberlakukan kembali instruksi presiden yang ditandatangani Trump pada 2020, yang kemudian juga dibatalkan Biden, yang dimaksudkan utnuk melindungi monumen, tempat-tempat peringatan dan patung dari kehancuran dan vandalisme.

Trump telah menandatangani instruksi itu di tengah protes terkait ketidakadilan rasial pada tahun itu, setelah polisi menggagalkan upaya demonstran untuk merobohkan patung mantan Presiden Andrew Jackson di taman di seberang Gedung Putih.

Instruksi sebelumnya itu telah meminta jaksa agung agar menghukum seberat-beratnya orang atau kelompok yang bertanggung jawab dalam perusakan atau penghancuran monumen, tugu peringatan atau patung. UU itu menyerukan penuntutan maksimum terhadap siapa pun yang menghasut kekerasan dan aktivitas ilegal, dan mengancam badan-badan penegak hukum lokal dan negara bagian dengan tidak memberikan dana federal jika mereka gagal melindungi monumen tersebut.

Instruksi pada hari Rabu itu menyebut alasan “contoh perilaku terkini yang mengharuskan diberlakukannya kembali instruksi ini” setelah serangan teror 7 Oktober 2023 di Israel oleh Hamas dan serangan Israel berikutnya ke Gaza, termasuk demonstrasi Juni lalu, ketika para pengunjuk rasa yang menuntut gencatan senjata merusak patung dan bangunan di sekitar Gedung Putih dengan coretan. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG