Presiden Donald Trump, Jumat (6/12)), menarik kembali pernyataannya yang menyatakan kartel obat bius Meksiko sebagai kelompok-kelompok teror. Kata Trump, ia melakukannya atas permintaan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.
Bulan lalu, Trump menyerukan "perang" terhadap kartel-kartel itu setelah pembunuhan terhadap sembilan wanita dan anak-anak dari komunitas Mormon AS-Meksiko, tetapi berada di perbatasan selatan. Rencana Trump itu dipandang sebagai campur tangan yang tidak diinginkan.
Pejabat Meksiko meminta klarifikasi dan mengatakan mereka ingin membuat kemajuan dalam upaya membendung arus senjata dan uang dari Amerika Serikat ke geng-geng kriminal di Meksiko.
Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard bereaksi lebih keras, dengan mengatakan: "Meksiko tidak akan pernah membiarkan tindakan apa pun yang melanggar kedaulatan nasionalnya."
Sementara Trump mengatakan dalam cuitan di akun Twitternya pada Jumat malam, "semua pekerjaan yang diperlukan telah dipenuhi untuk menyatakan Kartel Meksiko sebagai organisasi teroris," kata Trump. Dia menahan pernyataan itu untuk menghormati Lopez Obrador.
Kasus pembunuhan jemaah Mormon itu menjadi sorotan kekerasan yang dilakukan kartel narkoba di Meksiko - dan perjuangan Lopez Obrador untuk mengendalikannya.
Para korban, termasuk bayi kembar berumur delapan bulan, tewas ketika mereka berkendaraan jarak jauh antara negara bagian Sonora dan Chihuahua di Meksiko utara, wilayah tanpa hukum yang disengketakan oleh peperangan kartel-kartel narkoba. [ps/ft]