Di tengah-tengah pandemi virus korona, Presiden AS Donald Trump, Rabu (20/5) mengundang perdebatan dengan negara bagian penting, Michigan terkait rencana pemungutan suara melalui pos pada pemilu presiden November.
Seorang pejabat pemilu di negara bagian barat tengah itu, Jocelyn Benson, Selasa mengumumkan permohonan pemungutan suara melalui pos sedang dikirim ke 7,7 juta pemilih terdaftar di negara bagian itu. Rencana tersebut katanya, adalah untuk memberikan pemilih Michigan kesempatan memilih melalui pos pada pemilihan Partai Demokrat dan Republik mendatang pada bulan Agustus dan pemilihan nasional 3 November, dan pemilih tidak perlu pergi ke tempat pemungutan suara publik selama krisis virus corona.
Trump sendiri memilih melalui pos dalam pemilu Florida awal tahun ini, tetapi ia langsung keberatan dengan rencana pemilihan lewat pos Michigan.
"Ini dilakukan secara ilegal dan tanpa izin oleh pejabat yang nyeleneh," kata Trump di Twitter.
"Saya akan minta dana untuk Michigan ditahan saja jika mereka menempuh cara yang curang ini!" Ia juga mengatakan pemungutan suara lewat pos di Nevada ilegal.
Benson segera membantah klaim Trump bahwa tindakannya bukan sesuatu yang melanggar.
"Hi! Nama saya Jocelyn Benson. Kami mengirim formulir pendaftaran, bukan surat suara. Seperti rekan-rekan saya (Republik) di Iowa, Georgia, Nebraska, dan Virginia Barat.
Trump memenangkan Michigan dalam pemilihan 2016 dengan selisih 10.000 suara atas Hillary Clinton dalam upayanya meraih jabatan empat tahun di Gedung Putih. Negara bagian itu, yang mencakup Detroit, pusat manufaktur otomotif negara itu, diperkirakan akan menjadi arena persaingan yang sengit lagi pada November, dimana Trump berhadapan dengan calon dari Partai Demokrat mantan Wakil Presiden Joe Biden. [my/jm]