Mantan Presiden AS Donald Trump menghadapi serangkaian kasus pidana dan persidangan, absen dari lima debat kandidat capres yang diikuti para penantangnya di kubu Partai Republik dan tetap membuat klaim tak berdasar bahwa ia dicurangi dalam pilpres AS 2020 sehingga kalah dari Joe Biden.
Namun dalam pemungutan suara di Kaukus Iowa, yang merupakan pembuka rangkaian pemilihan pendahuluan capres AS dari Partai Republik, Trump menunjukkan hubungan yang kuat dengan para pendukungnya, dengan meraih kemenangan di 98 dari 99 kabupaten di negara bagian tersebut.
Trump meraih lebih dari separuh suara pemilih pada Senin (15/1) malam, dua kali lipat lebih banyak dari suara yang diperoleh dua pesaing terdekatnya. Gubernur Florida Ron DeSantis berada pada posisi kedua, mengungguli mantan Duta Besar AS untuk PBB sekaligus mantan Gubernur South Carolina Nikki Haley yang mengekor di posisi ketiga. Sementara pengusaha teknologi Vivek Ramaswamy, yang finis di peringkat keempat, memutuskan mundur dari persaingan dan beralih mendukung Trump.
Gelombang dukungan bagi Trump di negara bagian yang didominasi pendukung Partai Republik itu semakin jelas terlihat dengan begitu cepatnya berbagai jaringan televisi menyatakan proyeksi kemenangan bagi Trump, bahkan sebelum semua pemilih Kaukus memberikan suara mereka di lebih dari 1.600 lokasi pemungutan suara.
“Ini merupakan pengalaman yang luar biasa,” kata Trump kepada para pendukungnya dalam pidato kemenangannya di Kota Des Moines. “Mereka bilang, ‘Anda menang besar jika bisa unggul 12% suara. Tapi itu akan sulit.’ Ya… saya rasa kita berhasil melipatgandakan keunggulan itu.”
Pada platform Truth Social, Selasa (16/1) pagi, Trump menyebut kemenangannya di Iowa sebagai kemenangan “bersejarah.”
Tim kampanye Trump memperkirakan akan bisa merebut nominasi capres Partai Republik untuk ketiga kalinya secara berturut-turut pada akhir Maret, dengan meraih lebih banyak kemenangan di pemilihan pendahuluan dan kaukus negara-negara bagian lainnya selama beberapa minggu ke depan.
Pemilihan berikutnya akan diselenggarakan di negara bagian New Hampshire pada Selasa (23/1) pekan depan, di mana jajak pendapat menunjukkan keunggulan masif lainnya bagi Trump, sementara Haley merangkak naik dibanding survei-survei terdahulu.
Trump juga tampaknya akan memenangkan Kaukus Nevada pada awal Februari dan pemilihan pendahuluan di kampung halaman Haley, negara bagian South Carolina, pada akhir Februari.
Melalui unggahan di media sosialnya pada hari Senin, Trump menyatakan bahwa Haley “tidak akan pernah” meraih dukungan dari pendukung Make America Great Again (MAGA), alias Buat Amerika Berjaya Lagi, slogan kampanye Trump. Sementara DeSantis, yang ia ejek dengan sebutan “DeSanctimonious” (Si Munafik, red.), disebut Trump “MAGA Karbitan.”
“Hari-hari bagi para kandidat RINOS (Pendukung Partai Republik dalam Nama Saja) dan yang tidak MENDAHULUKAN KEPENTINGAN AMERIKA sudah USAI!” ungkapnya.
Meskipun Trump menunjukkan dukungan pemilih yang gemilang di Iowa, realita kehidupan publik Trump di luar panggung politik terpampang jelas Selasa pagi.
Pagi itu, Trump menghadiri persidangan di New York, di mana dewan juri akan mempertimbangkan apakah penulis E. Jean Carroll berhak menerima ganti rugi sebesar $10 juta atau lebih akibat dugaan pencemaran nama baik oleh Trump pada tahun 2019, ketika ia membantah klaim Carroll yang menuduh sang mantan presiden memerkosanya di sebuah pusat perbelanjaan di New York beberapa puluh tahun lalu. Trump mengatakan Carroll membuat-buat klaim tersebut untuk mempromosikan bukunya yang baru saja dirilis.
Dewan juri pada persidangan sebelumnya telah memerintahkan Trump membayar ganti rugi kepada Carroll, mantan kolumnis nasihat majalah Elle, sebesar $5 juta atas pernyataannya pada 2022, yang menyebut klaim Carroll “sepenuhnya penipuan.”
Tump mengatakan, ia ingin bersaksi melawan Carroll dalam kasus baru tersebut, namun hakim ketua memutuskan bahwa fakta-fakta tersebut sudah ditetapkan dari persidangan sebelumnya. Dewan juri memutuskan pada saat itu bahwa Trump telah melakukan pelecehan seksual terhadap Carroll di ruang ganti sebuah pusat perbelanjaan, namun tidak memerkosanya.
Di platform Truth Social, Trump mengklaim bahwa kasus yang diajukan Carroll, yang saat ini berusia 80 tahun, merupakan “perburuan politik yang didorong oleh Biden,” meski sebetulnya kasus tersebut adalah kasus perdata yang tidak memiliki kaitan dengan Departemen Kehakiman di bawah pemerintah federal AS, di mana Jaksa Khusus Jack Smith mendakwa Trump dalam sebuah kasus pidana, karena berusaha secara ilegal membatalkan kekalahannya pada pemilu 2020.
Secara keseluruhan, Trump menghadapi 81 dakwaan dalam empat kasus berbeda, di mana ia menyatakan tidak bersalah atas seluruh dakwaan.
Trump menyebut tuduhan Carroll sebagai “KASUS PALSU yang diajukan perempuan yang belum pernah ia temui, lihat atau sentuh.” Ia mengatakan bahwa foto lama yang memperlihatkan mereka berdiri bersama di sebuah acara di New York tidak dapat menjadi bukti yang menunjukkan bahwa Trump pernah menemuinya.
“Tentu saja ini dimulai tepat setelah Iowa, dan selama Pemilihan Pendahuluan New Hampshire,” ujarnya. “Ini adalah Penipuan Campur Tangan Pemilu yang sangat besar, yang didorong dan dibiayi oleh agen politik. Saya tidak tahu siapa perempuan ini. Ini BENAR-BENAR FIKTIF!”
Trump dijadwalkan akan berkampanye di New Hampshire, seperti Haley dan DeSantis. [rd/jm]
Forum