Lebih dari 700 ribu pekerja AS bergabung dengan jajaran penganggur pada bulan Maret. Menurut prediksi banyak ekonom, situasi ini merupakan awal dari jatuhnya pasar tenaga kerja yang dipicu oleh pandemi virus corona.
Departemen Tenaga Kerja AS, Jumat (3/4) melaporkan pengusaha mem-PHK 701 ribu tenaga kerja bulan lalu, membuat tingkat pengangguran naik menjadi 4,4 persen, naik tajam dari 3,5 persen pada bulan Februari. Kenaikan ini merupakan yang terbesar dalam satu bulan sejak Januari 1975.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS, Jumat (3/4) tidak sepenuhnya mencerminkan jutaan orang yang mengklaim tunjangan pengangguran yang diajukan dalam dua pekan terakhir Maret karena pandemi ini.
Hari Kamis (2/4), Kantor Anggaran Kongres yang nonpartisan memprediksi bahwa tingkat pengangguran pada akhirnya akan naik di atas 10 persen dan bahwa Produk Domestik Bruto akan menyusut tujuh persen pada kuartal kedua, sementara COVID-19 terus menggangu sektor usaha dan kehidupan jutaan orang.
Laporan ketenagakerjaan pada bulan April, yang dijadwalkan akan dirilis pada 8 Mei, dapat menunjukkan penurunan terbesar tenaga kerja AS dalam satu bulan selama ini.
Jajak pendapat Kaiser Family Foundation mendapati 39 persen warga AS menyatakan telah kehilangan pekerjaan mereka, jam kerja mereka dikurangi, atau dipaksa untuk menerima pengurangan pembayaran karena wabah virus corona. [uh/ab]