"Nous vaincrons Daesh," demikian ujar Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry di Paris untuk menunjukkan solidaritas dengan Perancis setelah penembakan dan serangan bom bunuh diri pekan lalu.
"Kita akan mengalahkan Daesh," ujar Kerry, mengacu pada kelompok teroris Negara Islam (ISIS).
Langkah-langkah keamanan yang ketat diberlakukan ketika Kerry mendarat di ibukota Perancis setelah gelap hari Senin. Wartawan dilarang mendampinginya, mungkin itulah larangan pertama bagi tamu negara ke ibukota di Eropa.
Menurut Kerry, duka atas hilangnya nyawa tak akan teratasi. "Kami tidak akan mengubah atau membatalkan rencana, termasuk datang ke Paris akhir bulan ini untuk konferensi iklim." Ia menambahkan, Presiden AS Barack Obama menantikan lawatan itu.
Sebelumnya, Presiden Perancis Francois Hollande berjanji meningkatkan serangan di Suriah, tempat direncanakannya penembakan dan serangan bom bunuh diri di Paris.
Juga hari Senin, pihak berwenang Perancis menahan 23 orang dalam penggerebekan polisi di seluruh negara itu dan pejabat mengatakan telah mengidentifikasi tersangka otak serangan mematikan itu.
Seorang warga Belgia keturunan Maroko, Abdelhamid Abaaoud, disebut-sebut sebagai kemungkinan otak serangan yang menewaskan sedikitnya 129 orang itu. Pihak berwenang Belgia mencari Abaaoud awal tahun ini untuk serangan teror yang gagal terhadap polisi.
Hari Senin, Hollande mengimbau Dewan Keamanan PBB agar secepatnya mengeluarkan resolusi melawan terorisme. Ia juga meminta pertemuan dengan Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin guna membahas penyatuan upaya menghancurkan ISIS.
Hollande akan menyerukan "persatuan semua pihak yang mampu melawan pasukan teroris ini dalam koalisi tunggal." [ka]