Para guru di distrik sekolah terbesar di negara bagian Ohio, pada Selasa (23/8), masih melanjutkan aksi mogok mengajar, dua hari sebelum kegiatan belajar-mengajar dijadwalkan dimulai kembali.
Asosiasi Pendidikan Ohio mengatakan lebih dari 94 persen anggota Asosiasi Pendidikan Columbus (CEA) memilih menolak tawaran terakhir dewan sekolah yang disampaikan pada Minggu (21/8) malam. Serikat pekerja itu mewakili lebih dari 4.000 guru, pustakawan, perawat dan karyawan lainnya.
“Aksi mogok ini dilakukan demi siswa kami yang layak mendapatkan komitmen tersedianya sekolah yang modern dengan sistem pemanas dan pendingin ruangan, ukuran kelas yang lebih kecil dan kurikulum yang menyeluruh, yang mencakup kesenian, musik dan pelajaran olahraga dan kesehatan,” demikian petikan pernyataan serikat pekerja tersebut.
Dewan sekolah mengatakan tawaran yang diajukan itu mengutamakan anak-anak.
Dewan itu mengatakan, “kami menawarkan paket kompensasi yang murah hati untuk guru dan ketentuan yang akan berdampak positif pada ruang kelas.”
Wali Kota Columbus Andrew Ginther meminta serikat pekerja dan dewan sekolah untuk melanjutkan perundingan.
“CEA dan distrik sekolah harus kembali ke meja perundingan dan membawa anak-anak kita kembali ke sekolah. Solusi yang bertanggung jawab hanya dapat dicapai jika perundingan dimulai kembali sekarang,” ujar Ginther dalam sebuah pernyataan.
Distrik berpenduduk sekitar 47.000 siswa itu mengatakan jika pemogokan berlanjut, pihaknya berencana memulai tahun ajaran baru dengan pembelajaran jarak jauh pada Rabu (24/8). Di sisi lain, sebagian orang tua mengatakan opsi pembelajaran jarak jauh yang digunakan saat pandemi itu tidak efektif. [em/rd]
Forum