Rakyat Turki pergi ke TPS-TPS untuk kedua kalinya dalam 5 bulan hari Minggu (1/11), memberi suara dalam pemilu parlemen baru yang dapat menentukan apakah partai yang berkuasa di negara itu dapat memenangkan kembali mayoritasnya yang sudah bertahun-tahun.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengadakan pemilu baru setelah Partai Keadilan dan Pembangunannya, AKP, kehilangan mayoritas dalam majelis nasional atau parlemen untuk pertama kalinya dalam 13 tahun, dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu gagal membentuk koalisi yang memerintah dengan 3 partai oposisi yang diwakili di parlemen.
Pemilihan ulang itu diadakan di tengah-tengah ekonomi yang goyah, kekerasan yang berlanjut antara pemerintah dan Partai Pekerja Kurdistan atau PKK, kelompok terlarang yang sudah lama memperjuangkan otonomi dari Ankara, dan beberapa serangan teroris, termasuk dua pemboman bunuh diri dalam rapat umum perdamaian sebelumnya bulan ini yang menewaskan 130 orang. [gp]
