Menteri luar negeri Turki mengatakan negaranya “secara prinsip” telah sepakat dengan Amerika untuk melindungi dari udara pemberontak yang sedang dilatih untuk melawan militan ISIS di Suriah.
Dalam komentar yang diterbitkan media hari Senin (25/5), Menlu Mevlut Cavusoglu mengatakan program latihan oleh Amerika dan Turki itu akan sia-sia tanpa dukungan dari udara.
Namun, seorang pejabat pertahanan Amerika mengatakan kepada VOA hal tersebut masih dibahas tetapi belum ada keputusan yang diambil.
Turki selama ini enggan untuk mengerahkan tentaranya dalam upaya mengakhiri konflik di Suriah.
Sementara itu, pasukan Suriah hari Senin melancarkan paling tidak 15 serangan udara terhadap kubu-kubu ISIS di kota Palmyra.
LSM Syrian Observatory for Human Rights – yang memantau konflik di Suriah lewat jaringan anggotanya di negara itu – mengatakan diantara target-target itu adalah sebuah bangunan militer dan rumah sakit.
ISIS menguasai kota bersejarah itu minggu lalu.
LSM itu mengatakan ISIS telah membunuh 217 orang – termasuk anak, perawat dan tentara Suriah – dan lebih dari 600 lainnya ditawan.
