Tim penyelamat di Turki barat sedang mencari korban yang selamat setelah ledakan listrik dan kebakaran di sebuah tambang batu bara menewaskan sedikitnya 238 orang, dalam salah satu kecelakaan pertambangan terburuk di negara itu.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada wartawan hari Rabu (14/5) bahwa 120 pekerja diyakini masih terperangkap.
Erdogan menunda perjalanan ke luar negeri untuk mengunjungi tambang di kota Soma, di selatan Istanbul, di mana ia bertemu dengan pihak berwenang yang menangani operasi penyelamatan serta anggota keluarga yang berduka.
Sementara itu, pengunjuk rasa yang marah atas bencana tambang itu, turun ke jalan-jalan di Istanbul dan Ankara Rabu. Di Istanbul, puluhan orang berkumpul di luar markas besar Soma Holding, pemilik tambang itu. Sementara di Ankara, polisi membubarkan beberapa ratus pengunjuk rasa ketika mereka mencoba berbaris menuju kementerian energi.
Para pejabat mengatakan 787 orang berada di dalam tambang itu ketika ledakan terjadi dan 363 orang berhasil diselamatkan. Menurut pejabat, sebagian besar pekerja meninggal akibat keracunan karbon monoksida setelah unit listrik itu meledak, menyebabkan kebakaran di dalam tambang yang terletak di provinsi Manisa barat.
Presiden Turki Abdullah Gul telah memerintahkan Gubernur Manisa agar mengerahkan semua sumber daya yang tersedia untuk membantu menyelamatkan para penambang tersebut.
Pemerintah telah menyatakan masa berkabung nasional selama tiga hari.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada wartawan hari Rabu (14/5) bahwa 120 pekerja diyakini masih terperangkap.
Erdogan menunda perjalanan ke luar negeri untuk mengunjungi tambang di kota Soma, di selatan Istanbul, di mana ia bertemu dengan pihak berwenang yang menangani operasi penyelamatan serta anggota keluarga yang berduka.
Sementara itu, pengunjuk rasa yang marah atas bencana tambang itu, turun ke jalan-jalan di Istanbul dan Ankara Rabu. Di Istanbul, puluhan orang berkumpul di luar markas besar Soma Holding, pemilik tambang itu. Sementara di Ankara, polisi membubarkan beberapa ratus pengunjuk rasa ketika mereka mencoba berbaris menuju kementerian energi.
Para pejabat mengatakan 787 orang berada di dalam tambang itu ketika ledakan terjadi dan 363 orang berhasil diselamatkan. Menurut pejabat, sebagian besar pekerja meninggal akibat keracunan karbon monoksida setelah unit listrik itu meledak, menyebabkan kebakaran di dalam tambang yang terletak di provinsi Manisa barat.
Presiden Turki Abdullah Gul telah memerintahkan Gubernur Manisa agar mengerahkan semua sumber daya yang tersedia untuk membantu menyelamatkan para penambang tersebut.
Pemerintah telah menyatakan masa berkabung nasional selama tiga hari.
