Polisi telah menahan seorang tersangka yang diyakini menempatkan bom yang meledak di sebuah jalan yang ramai di Istanbul, kata menteri dalam negeri Turki, Senin (14/11). Ia juga mengatakan bahwa temuan awal menunjukkan bahwa militan Kurdi bertanggung jawab atas serangan yang menelan korban jiwa itu.
Enam orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam ledakan hari Minggu di Istiklal Avenue, jalan raya populer yang dipenuhi toko-toko dan restoran-restoran yang mengarah ke Lapangan Taksim.
"Beberapa saat yang lalu, orang yang menempatkan bom itu ditahan oleh tim Departemen Kepolisian Istanbul," kata Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu seperti dikutip kantor berita Anadolu. Ia tidak mengidentifikasi tersangka tetapi mengatakan 21 orang lainnya juga ditahan untuk diinterogasi.
Ledakan hari Minggu adalah pengingat yang mengejutkan akan masalah keamanan yang pernah mencemaskan warga Turki selama bertahun-tahun. Negara itu dilanda rangkaian pemboman mematikan antara 2015 dan 2017, beberapa dilakukan oleh ISIS dan yang lainnya oleh militan Kurdi yang menuntut otonomi atau kemerdekaan.
Menteri itu mengatakan bukti yang diperoleh mengarah pada Partai Pekerja Kurdistan (PKK), dan Partai Persatuan Demokratik (PYD), yang menurut Turki adalah perpanjangan PKK di Suriah. Ia mengatakan serangan itu akan mendapat balasan.
“Kami tahu pesan apa yang ingin disampaikan oleh mereka yang melakukan tindakan ini kepada kami. Kami menerima pesan ini,'' kata Soylu. ''Jangan khawatir, kami akan membalas apa yang mereka lakukan.”
Soylu juga menyalahkan Amerika Serikat, dengan mengatakan pesan belasungkawa dari Gedung Putih mirip pernyataan dari “pembunuh yang muncul di TKP.'' Turki marah atas dukungan AS terhadap kelompok Kurdi Suriah itu.
Ia mengatakan pasukan keamanan percaya bahwa instruksi untuk serangan itu datang dari Kobani, kota yang mayoritas warganya Kurdi di Suriah utara yang berbatasan dengan Turki.
Dalam pesan belasungkawanya, Gedung Putih mengatakan mengutuk keras “tindakan kekerasan” di Istanbul, dan menambahkan: “Kami mendukung sekutu NATO kami (Turki) dalam melawan terorisme.'' [ab/ka]
Forum