Turki mengembalikan jenazah seorang pilot Rusia, Letkol. Oleg Peshkov, yang tewas setelah melompat menggunakan parasut dari pesawat tempur yang ditembak jatuh pasukan Turki pekan lalu.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan jenazah Peshkov dibawa ke Turki Sabtu (28/11) malam dan disemayamkan berdasarkan tradisi Ortodoks.
Pasukan Rusia dan Suriah menolong pilot yang kedua pesawat itu, sementara seorang lagi tentara Rusia tewas dalam usaha pertolongan.
Pesawat tersebut jatuh di daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah utara hari Selasa. Turki dan Rusia tidak sependapat mengenai lintasan penerbangannya, dengan Turki mengatakan pesawat itu melanggar wilayah angkasa negara itu dan Rusia berkeras pesawat tersebut tidak pernah keluar dari Suriah.
Pengembalian jenazah pilot ini berlangsung di tengah memburuknya ketegangan di antara Rusia dan Turki. Presiden Rusia Vladimir Putin memberlakukan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Turki, kurang dari satu minggu setelah Turki menembak jatuh pesawat tempurnya di dekat perbatasan Turki-Suriah.
Putin hari Sabtu menandatangani dekrit yang memberlakukan larangan impor beberapa produk Turki ke Rusia dan larangan memperpanjang kontrak warga Turki yang bekerja di Rusia. Seorang analis mengatakan sanksi-sanksi itu hanya akan berlaku dalam jangka pendek.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyesalkan jatuhnya pesawat Rusia itu dengan mengatakan negaranya “sangat sedih” dengan insiden itu dan berharap hal itu tidak terjadi. Tetapi tidak adanya permohonan maaf resmi dari Turki memicu kemarahan Rusia.
Erdogan mengatakan kepada para pendukungnya, ia berharap ketegangan antara Turki dan Rusia tidak meningkat dan memicu konsekuensi yang lebih buruk. Ia juga mengulangi seruan kepada Putin untuk melangsungkan pertemuan empat mata di Paris, di sela-sela KTT Perubahan Iklim yang dimulai hari Senin (30/11). Putin belum setuju untuk mengadakan pembicaraan. [gp/em]