Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuntut Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) memberi lebih banyak dukungan untuk pengungsi Suriah meskipun Eropa marah dengan keputusan Turki untuk membuka perbatasannya ke Eropa.
“Sangat penting bahwa dukungan yang kami minta dipenuhi tanpa penundaan lebih jauh,” kata Erdogan mengatakan hal itu kepada para wartawan usai pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Brussels, Senin (9/3).
Presiden Turki minta lebih banyak bantuan untuk mengurus jutaan pengungsi Suriah di negaranya. Namun baru-baru ini dia membuat gusar mitra-mitra baratnya ketika dia merealisasikan ancaman yang sudah lama, yaitu membuka perbatasan Turki dengan Eropa.
Erdogan mengatakan, Ankara sudah tidak bisa lagi mematuhi persetujuan 2016 yang memblokir migran di Turki untuk melakukan perjalanan ke dalam wilayah Uni Eropa.
Ribuan migran sejak itu telah berkumpul di perbatasan Turki dan Yunani, sehingga memaksa penguasa Yunani untuk menembakkan gas air mata untuk menghentikan arus migran itu. [jm/pp]