Pemerintah Turki menolak mengijinkan pengungsi, gelombang pertama warga sipil yang melarikan diri dari Aleppo utara. Pejabat Turki mengatakan, negaranya telah mencapai batas jumlah pengungsi Suriah yang bisa ditampungnya.
Dalam upaya menekan pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan, PBB dan organisasi bantuan Barat menolak mengerahkan bantuan melintasi perbatasan kepada pengungsi.
"Beberapa organisasi bantuan minta kami membantu mereka mengangkut perlengkapan guna membantu pengungsi Suriah ini, tetapi kami tolak,” kata pejabat PBB kepada VOA. “Kalau kami sepakati, kemungkinan Turki akan meneruskan penolakan mereka untuk masuk.”
Pejabat dari Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan, “Posisi kami jelas: mereka adalah pengungsi perang dan mereka seharusnya diijinkan masuk Turki.” Kedua pejabat ini minta nama mereka tidak disebut.
Pejabat Uni Eropa telah mendesak Turki untuk mengijinkan pengungsi baru ini masuk, tetapi meniru argumen yang dipergunakan politisi Eropa yang berusaha mencegah pengungsi menuju ke Eropa, kata pejabat Turki kepada VOA, “Kalau kita buka perbatasan, itu seperti membuka pintu pengendali banjir.” [ps/jm]