Para pemimpin Turki mengatakan hubungan dengan Israel telah rusak parah menyusul penyerbuan mematikan oleh pasukan komando Israel hari Senin terhadap iring-iringan kapal bantuan yang menuju Gaza.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Israel berada di ambang kehilangan “teman baiknya” sementara Presiden Abdullah Gul mengatakan hubungan antara Israel dan Turki tidak akan pernah seperti dulu lagi.
Ribuan pelayat berkumpul di Istanbul hari Kamis bagi pemakaman sembilan aktivis pro-Palestina yang tewas dalam penyerbuan itu. Sebagian pelayat meneriakkan semboyan anti Israel.
Di Lebanon, pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah menyerukan demonstrasi massal anti Israel pada hari Jumat di Beirut.
Ke-delapan warga Turki dan seorang warga Amerika keturunan Turki tewas setelah pasukan Israel naik ke kapal Turki yang memimpin konvoi itu. Menurut para tim penyelidik, sedikitnya seorang korban ditembak dalam jarak dekat.
Israel menyatakan pasukan komando melepaskan tembakan setelah diserang. Hari Rabu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut kecaman terhadap penyerbuan maut itu sebagai kemunafikan dan menuduh para aktivis sebagai ekstremis yang mendukung teroris dan propaganda kebencian.