Turki hari Selasa (18/2) mengatakan bahwa Rusia belum menawarkan solusi yang dapat diterima atas memburuknya kekerasan di Suriah barat laut, tetapi menambahkan bahwa pembicaraan sedang berlangsung.
Pasukan Suriah, yang didukung oleh kekuatan udara Rusia, telah melakukan serangan di Idlib, kubu pemberontak terakhir di barat laut negara itu, dan menggusur sekitar 900.000 orang dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Turki dan Rusia, yang mendukung pihak-pihak yang berseberangan, kembali terlibat dalam perundingan di Moskow pada hari Selasa setelah putaran awal pembicaraan di Ankara pekan lalu gagal mencapai kesepakatan.
Lebih dari separuh dari keseluruhan pengungsi di Idlib adalah anak-anak, kata PBB, dan banyak di antara mereka kini berada dalam keadaan menyedihkan karena kondisi musim dingin yang keras.
Gelombang pengungsian itu adalah yang terbesar sejak dimulainya perang saudara hampir sembilan tahun lalu dan eksodus penduduk sipil terbesar sejak Perang Dunia II. [lt/jm]