Turki, Selasa (23/2) menuduh jet-jet tempur Yunani "mengganggu" kapal Turki di Laut Aegea akibat ketegangan yang kembali meningkat di antara sekutu NATO terkait masalah maritim.
Hubungan Yunani-Turki sudah tegang karena eksplorasi gas Ankara di Laut Timur Mediterania, meski kedua negara mengadakan pembicaraan langsung pada Januari lalu untuk pertama kalinya dalam kurun hampir lima tahun.
Kondisi terakhir dalam perselisihan itu, Turki pada pekan lalu mengirim kapal penelitian Cesme ke perairan internasional dekat beberapa pulau milik Yunani yang mendorong Athena mengajukan protes diplomatik.
Pada hari Selasa (23/2), sumber kementerian pertahanan Turki menyatakan empat jet tempur F-16 Yunani terlibat dalam "tindakan provokatif" dan "mengganggu kapal Cesme di perairan internasional Aegean utara".
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar kepada wartawan menyampaikan "tanggapan yang diperlukan telah diberikan". "Sayangnya, itu adalah salah satu gangguan yang sering dilakukan oleh negara tetangga kami Yunani," papar Akar di Ankara.
Sumber pertahanan Turki menyatakan salah satu pesawat Yunani itu menjatuhkan sebuah chaff cartridge, alat pertahanan melawan sistem radar senjata yang berjarak dua mil laut (3,7 kilometer laut) dari kapal Turki.
Alat pertahanan itu digunakan untuk mengalihkan atau menonaktifkan radar pihak lawan.
Kementerian pertahanan Yunani menyatakan angkatan udara sedang melakukan latihan militer agak jauh dari kapal Turki sekaligus membantah adanya gangguan.
"Tidak ada jet tempur Yunani yang terbang di dekat kapal Turki," kata kementerian pertahanan Yunani.
Aksi di perairan itu menjadi sebuah ketegangan ketika Turki mengumumkan pada Senin (22/2) lalu bahwa kapal Cesme berencana melakukan survei hidrografi dari tanggal 18 Februari hingga 2 Maret 2021.
Juru bicara pemerintah Yunani Christos Tarantilis menyebut hal itu sebagai "langkah tidak perlu, yang tidak membantu suasana secara positif."
Akar membela tindakan Turki dan bersikeras bahwa survei itu "sepenuhnya hidrografi secara teknis" dan menjelaskan Yunani telah melakukan pekerjaan serupa di masa lalu. "Turki selalu berada di sisi dialog," kata Akar lebih jauh.
Uni Eropa mendorong pembicaraan para pejabat Turki dan Yunani pada Januari lalu dengan mengadakan beberapa pembicaraan tentang eksplorasi di Istanbul, yang pertama sejak tahun 2016. [mg/jm]