Twitter merilis lebih dari 10 juta cuitan terkait dengan ribuan akun yang berafiliasi dengan organisasi propaganda Badan Riset Internet Rusia, serta ratusan akun troll lainnya, termasuk banyak yang berbasis di Iran.
Data yang dianalisa dan dirilis dalam laporan Lab Riset Digital Forensic, The Atlantic Council/ DFRlab itu terdiri dari 3.841 akun yang berafiliasi dengan Badan Riset Internet yang berbasis di Rusia, 770 akun lainnya berpotensi berbasis di Iran serta 10 juta cutian bersama lebih dari 2 juta gambar, video, dan media lainnya.
Laporan itu mengatakan, para pengacau online Rusia yang menyasar politik AS menyerang tokoh haluan kiri dan kanan. Tujuan utama mereka tampaknya untuk menabur perselisihan daripada mendukung pihak tertentu, kemungkinan untuk memperlemah Amerika.
DFRlab mengatakan para pengacau Rusia ini sering efektif, menuai puluhan ribu retweet pada postingan tertentu, termasuk dari komentator selebriti seperti Ann Coulter yang konservatif.
Beberapa cuitan yang diunggah antara lain:
"Hari Penghakiman telah tiba. Silakan pilih # TrumpPence16 untuk menyelamatkan negara besar kita dari kehancuran! #Draintheswamp #TrumpForPresident," kata cuitan palsu pada hari pencoblosan pemilu AS 2016.
"Peringatan harian: Trump masih belum memberlakukan sanksi terhadap Rusia yang disahkan 4.193 di DPR dan 982 di Senat. Bukankah itu alasan untuk pemakzulan?" kata cuitan lainnya pada Maret tahun ini. [my]