Para pemimpin Uni Eropa mendesak China pada hari Kamis (7/12), untuk memperbaiki ketimpangan perdagangan negara itu dengan Eropa. UE juga minta China menekan Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Dalam pembicaraan langsung pertama dalam lebih dari empat tahun antara para pemimpin China dan Uni Eropa, Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Qiang bertemu di Beijing dengan Charles Michel, presiden Dewan Eropa, dan Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa.
Dalam pidato pembukaannya, von der Leyen berselisih paham dengan Xi mengenai hubungan dekat China dengan Rusia, dan mengatakan, China dapat berbuat lebih banyak “untuk mengakhiri agresi Rusia di Ukraina.”
Sebagai mitra dagang utama Rusia, China membantu Putin menghindari sanksi Barat yang bertujuan menghukum perekonomian Rusia. Von der Leyen dan Michel mendesak Xi dan Li mengenai hubungan yang menguntungkan itu.
Dukungan China terhadap invasi Rusia ke Ukraina telah menambah ketegangan hubungan antara Beijing dan Barat. Sejak perang pecah, China membeli lebih banyak minyak dari Rusia, dibandingkan dari negara lain, menurut data bea cukai China. Beijing juga dilaporkan mengirimkan drone dan peralatan canggih lainnya ke militer Rusia.
Xi telah lama membantah bahwa ia memihak Kremlin. Namun bagi para pejabat Eropa, sikap diamnya terhadap dugaan kejahatan perang Rusia berbicara lebih keras dari kata-kata. [ps/lt]
Forum