Tautan-tautan Akses

UEA Serukan Pembicaraan Soal Iran


Bendera Iran berkibar di depan markas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Wina, Austria 9 September 2019. (Foto: Reuters/Leonhard Foeger)
Bendera Iran berkibar di depan markas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Wina, Austria 9 September 2019. (Foto: Reuters/Leonhard Foeger)

Iran diharapkan menghadiri meja perundingan dengan negara-negara adikuasa dan Timur Tengah untuk mencari kesepakatan baru. Pertemuan tersebut diharapkan dapat mengurangi ketegangan regional dan menghidupkan kembali perekonomian Iran. Demikian dikatakan seorang pejabat senior Uni Emirat Arab mengatakan pada hari Minggu (10/11).

Ketegangan di Teluk meningkat sejak serangan terhadap tanker minyak di jalur pelayaran global yang penting pada musim panas ini. Serangan itu dikategorikan sebagai serangan besar terhadap fasilitas energi di Arab Saudi.

Washington menyalahkan Iran. Namun Iran membantah berada di balik serangan terhadap infrastruktur energi global.

Pada hari Kamis, Iran mengatakan telah memulai kembali pengayaan uranium di situs nuklir Fordow-nya, melangkah lebih jauh dari kesepakatan nuklirnya tahun 2015 dengan kekuatan-kekuatan dunia setelah Amerika Serikat menariknya.

"Peningkatan lebih lanjut pada titik ini tidak ada artinya dan kami sangat percaya bahwa ada ruang untuk diplomasi kolektif untuk berhasil," kata Menteri Negara Urusan Luar Negeri UEA Anwar Gargash dalam pidatonya di Abu Dhabi.

Dia memperingatkan terhadap "pilihan salah" antara perang dan kesepakatan atom "cacat".

Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran sejak menarik diri dari pakta tersebut sebagai bagian dari kampanye "tekanan maksimum" di Teheran.

Gargash mengatakan pembicaraan baru dengan Iran tidak hanya harus berurusan dengan masalah nuklir tetapi juga membahas kekhawatiran atas program rudal balistik dan intervensi regional melalui kelompok-kelompok proksi.

Adanya topik-topik ini membuat negara-negara regional perlu terlibat dalam diskusi, katanya pada debat strategis tahunan di ibu kota UEA.

UEA, yang mengatakan Iran adalah kekuatan destabilisasi di kawasan itu, mendukung kampanye tekanan maksimum Presiden AS Donald Trump melawan Teheran. Namun mereka juga menyerukan de-eskalasi setelah serangan.

“Saya percaya mungkin ada jalan menuju kesepakatan dengan Iran bahwa semua pihak akan segera siap untuk memulai. Itu akan lama, dan kesabaran serta keberanian akan dibutuhkan," kata Gargash.

Penting bagi komunitas internasional untuk berada di halaman yang sama, terutama Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa, serta negara-negara kawasan, tambahnya.

Washington mengatakan pihaknya berharap sanksi, yang ditujukan untuk menghentikan semua ekspor minyak Iran, akan memaksa Iran ber,negosiasi untuk mencapai kesepakatan yang lebih luas.

Namun Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah melarang pejabat Iran mengadakan pembicaraan seperti itu kecuali Amerika Serikat kembali ke kesepakatan nuklir dan mencabut semua sanksi. [ah]

XS
SM
MD
LG