Pasukan Uganda telah menangkap seorang komandan teras kelompok pemberontak Tentara Perlawanan Tuhan (LRA), membuat mereka selangkah lebih dekat lagi untuk menemukan pemimpin LRA yang menjadi buronan, Joseph Kony.
Seorang jurubicara militer Uganda Minggu mengatakan bahwa Caesar Achellam, seorang mayor jenderal dalam pasukan Kony, ditangkap dalam penyergapan sehari sebelumnya di Republik Afrika Tengah.
Kony dan LRA yang dipimpinnya telah 26 tahun melakukan teror di Afrika Tengah, menyerang dan menjarah desa-desa, membunuh dan menculik penduduk, serta membuat jutaan orang tersingkir dari rumah mereka.
Sedikitnya 2.500 tentara sekarang ini dikerahkan untuk memburu Kony dan sekitar 200 pengikutnya. Tetapi diperkirakan akan lebih banyak lagi yang dikerahkan karena pemimpin-pemimpin militer dari empat negara di Afrika Tengah bersiap-siap meminta Uni Afrika dan PBB agar mengesahkan mandat pemburuan mereka.
Pemburuan Kony yang telah berlangsung lama belakangan ini mendapat perhatian internasional, menyusul suksesnya kampanye penangkapannya lewat video yang diposkan di Internet oleh sebuah kelompok.
Tahun lalu, Presiden Amerika Barack Obama mengirim 100 penasihat militer ke Afrika Tengah untuk bekerja bersama pasukan regional guna mencari Kony, yang diburu Mahkamah Kejahatan Internasional dengan tuduhan kejahatan perang.
Seorang jurubicara militer Uganda Minggu mengatakan bahwa Caesar Achellam, seorang mayor jenderal dalam pasukan Kony, ditangkap dalam penyergapan sehari sebelumnya di Republik Afrika Tengah.
Kony dan LRA yang dipimpinnya telah 26 tahun melakukan teror di Afrika Tengah, menyerang dan menjarah desa-desa, membunuh dan menculik penduduk, serta membuat jutaan orang tersingkir dari rumah mereka.
Sedikitnya 2.500 tentara sekarang ini dikerahkan untuk memburu Kony dan sekitar 200 pengikutnya. Tetapi diperkirakan akan lebih banyak lagi yang dikerahkan karena pemimpin-pemimpin militer dari empat negara di Afrika Tengah bersiap-siap meminta Uni Afrika dan PBB agar mengesahkan mandat pemburuan mereka.
Pemburuan Kony yang telah berlangsung lama belakangan ini mendapat perhatian internasional, menyusul suksesnya kampanye penangkapannya lewat video yang diposkan di Internet oleh sebuah kelompok.
Tahun lalu, Presiden Amerika Barack Obama mengirim 100 penasihat militer ke Afrika Tengah untuk bekerja bersama pasukan regional guna mencari Kony, yang diburu Mahkamah Kejahatan Internasional dengan tuduhan kejahatan perang.