Presiden sementara Ukraina mengatakan pemerintahnya “tidak berdaya” dalam menumpas gerakan separatis pro-Rusia yang kian menguat di dua kawasan timur negara itu, dan situasinya sudah memburuk di mana Ukraina tidak lagi mampu mengendalikan tentaranya.
Presiden Oleksandr Turchynov mengakui hal itu hari Rabu (30/4) dalam rapat dengan para gubernur kawasan di Kyiv. Ia secara spesifik mengacu kepada semakin sulitnya situasi di Donetsk dan Luhansk, di mana ia katakan sejumlah unit militer “bekerjasama dengan organisasi teroris.”
Turchynov mengatakan pemerintahnya kini justru akan mengalihkan fokus untuk mempertahankan kontrol di Kharkiv dan Odessa, yang terletak dekat kedua kawasan tadi.
Walikota Kharkiv, yang dipuji karena mampu menjaga ketertiban di kota kedua Ukraina itu, awal minggu ini ditembak ketika bersepeda, sementara separatis memperkuat genggaman mereka di sebagian besar kawasan timur negara itu.
Turchynov mengatakan kepada para gubernur itu bahwa ancaman invasi Rusia nyata, dan militer Ukraina tetap “dalam kondisi siap tempur.”
Presiden Oleksandr Turchynov mengakui hal itu hari Rabu (30/4) dalam rapat dengan para gubernur kawasan di Kyiv. Ia secara spesifik mengacu kepada semakin sulitnya situasi di Donetsk dan Luhansk, di mana ia katakan sejumlah unit militer “bekerjasama dengan organisasi teroris.”
Turchynov mengatakan pemerintahnya kini justru akan mengalihkan fokus untuk mempertahankan kontrol di Kharkiv dan Odessa, yang terletak dekat kedua kawasan tadi.
Walikota Kharkiv, yang dipuji karena mampu menjaga ketertiban di kota kedua Ukraina itu, awal minggu ini ditembak ketika bersepeda, sementara separatis memperkuat genggaman mereka di sebagian besar kawasan timur negara itu.
Turchynov mengatakan kepada para gubernur itu bahwa ancaman invasi Rusia nyata, dan militer Ukraina tetap “dalam kondisi siap tempur.”
