Penguasa Ukraina dan pemberontak yang didukung Rusia mulai tukar-menukar tahanan di Ukraina timur Rabu (27/12), pertukaran besar pertama selama berbulan-bulan dan yang terbesar sejak pemberontakan pro-Rusia meletus di bagian bekas Republik Soviet itu pada tahun 2014.
Perjanjian itu mengharuskan Kyiv untuk menyerahkan 306 tahanan kepada pemberontak dan menerima 74 tahanan sebagai balasannya.
Konflik di timur Ukraina pecah pada bulan April 2014 setelah Rusia mencaplok Crimea sebulan sebelumnya. Sejumlah gencatan senjata telah mengurangi kekerasan, namun pembunuhan terus berlanjut.
Masalah yang sedang berlangsung antara separatis yang didukung Rusia dan pasukan pemerintah, telah menewaskan lebih dari 10.000 orang. Sebuah gencatan senjata ditandatangani tahun 2015 meminta pertukaran semua tahanan, namun kedua pihak diduga telah menahan puluhan orang, dan mungkin ratusan, untuk digunakan sebagai sarana tawar-menawar.
Seorang pejabat pemerintah Ukraina dan para pemimpin separatis sepakat untuk bertukar tahanan minggu lalu, dengan pemimpin Gereja Ortodoks Rusia sebagai penengahnya.
"Saya berharap proses yang telah dimulai akan berlanjut dan menjamin terbentuknya perdamaian yang adil dan berkelanjutan," kata Ketua gereja Ortodoks Rusia, Kirill, Senin.
Ukraina dan sekutu Baratnya telah menuduh Rusia mengirim pasukan dan senjata ke seberang perbatasan. Moskow membantah tuduhan itu. [ps/jm]