Presiden Ukraina mengatakan berton-ton biji-bijian dari negaranya akan tiba dalam beberapa pekan mendatang di Somalia, yang terancam bencana kelaparan.
Komentar Presiden Volodymyr Zelenskyy muncul ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat mengirim sebagian besar biji-bijian dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina yang dibuka kembali ke Eropa, dan bukan ke bagian dunia yang lebih miskin dan dilanda kelaparan.
Berbicara di sebuah forum ekonomi di Vladivostok pada hari Rabu (7/9), Putin menuduh Barat melakukan kolonialisme dan menyarankan agar Rusia dapat berbicara dengan Turki tentang revisi kesepakatan yang mencabut blokade Rusia di pelabuhan Ukraina dan memungkinkan kapal-kapal melintas dengan aman.
“Dengan mengesampingkan Turki sebagai mediator, hampir semua biji-bijian yang diekspor dari Ukraina dikirim ke negara-negara Uni Eropa, bukan negara-negara termiskin,'' kata Putin.
“Jelas bahwa dengan pendekatan seperti itu, besarnya masalah pangan di dunia akan terus bertambah, dan itu dapat menyebabkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya,'' tambahnya. “Mungkin perlu dipikirkan pembatasan ekspor biji-bijian dan produk lain di jalur itu? Saya pasti akan membicarakan masalah ini dengan presiden Turki.''
Rusia telah mengajukan tuduhan itu sebelumnya, tetapi ini adalah pertama kalinya Putin menyuarakannya.
Presiden Rusia itu mengatakan dari 87 kapal yang memuat biji-bijian dari Ukraina, hanya dua yang membawa biji-bijian untuk Program Pangan Dunia (WFP) PBB -- 60.000 ton dari total sekitar 2 juta ton.
Hanya satu kapal dari Ukraina telah tiba di sub-Sahara Afrika. Kapal itu berlabuh di pelabuhan Djibouti pekan lalu dengan biji-bijian yang menurut WFP akan diserahkan ke Somalia dan Ethiopia yang terkena dampak kekeringan. Kapal pertama itu membawa 23.000 ton biji-bijian, yang menurut WFP cukup untuk memberi makan 1,5 juta orang selama sebulan.
Presiden Ukraina dalam cuitannya Selasa malam (6/9) mengatakan 28.600 ton gandum akan tiba di Somalia dalam beberapa pekan mendatang dan menyalahkan kelaparan yang akan dihadapi negara itu akibat tindakan Rusia di Ukraina tahun ini.
“Ukraina terus menyelamatkan dunia dengan biji-bijiannya,'' tegas Zelenskyy.
Negara-negara Afrika berada di pusat upaya Barat untuk membuka kembali pelabuhan Ukraina ketika Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya menuduh Rusia membuat dunia kelaparan dengan menghalangi ekspor dari Ukraina, salah satu pengekspor biji-bijian terbesar di dunia. Para pemimpin Afrika juga mengunjungi Rusia untuk bertemu dengan Putin mengenai masalah ini.
Tapi sekarang, Rusia berusaha mengubah fakta itu dengan menyatakan Barat sebagai penyebab masalah keamanan pangan. “Mereka menipu publik dan mitra-mitra di Afrika dan wilayah-wilayah lain yang sangat membutuhkan makanan,'' kata Putin. ''Mereka mengklaim bahwa mereka bertindak untuk kepentingan negara berkembang, tetapi bertindak sepenuhnya untuk kepentingan mereka sendiri.''
Pusat Koordinasi Gabungan (JCC), yang dijalankan oleh PBB, Turki, Rusia dan Ukraina, dalam perkembangan terbaru Selasa malam mengatakan 96 kapal yang telah diberangkatkan sejauh ini membawa lebih dari 2,2 juta ton biji-bijian.
Pakar keamanan pangan mengatakan banyak dari pengiriman tersebut adalah pengiriman berdasarkan kontrak yang sudah ada yang telah dibuat sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Salah satu dari lima kapal komersial yang diizinkan meninggalkan Ukraina pada hari Rabu menuju Kenya dengan 51.400 ton biji-bijian, kata JCC. Tujuan untuk empat kapal lainnya adalah Spanyol dan Turki. [ab/uh]
Forum