Kyiv mengatakan Senin (2/5) bahwa pesawat tak berawaknya menenggelamkan dua kapal patroli Rusia di dekat Pulau Ular di Laut Hitam, di mana tentara Ukraina menolak tuntutan Moskow untuk menyerah pada awal invasinya.
“Dua kapal Raptor Rusia dihancurkan pada fajar hari ini di dekat Pulau Ular,” kata kementerian pertahanan Ukraina dalam sebuah pernyataan yang diunggah di media sosial.
Kementerian pertahanan Ukraina juga merilis rekaman hitam putih yang menunjukkan ledakan di sebuah kapal militer berukuran kecil.
“Bayraktar sedang bekerja,” kata Valeriy Zaluzhnyi, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, seperti dikutip dalam pernyataan itu, merujuk pada drone militer buatan Turki.
Kapal patroli Raptor dapat membawa hingga tiga awak dan 20 personel. Kapal jenis itu biasanya dilengkapi dengan senapan mesin dan digunakan dalam operasi pengintaian atau pendaratan.
Pulau Ular menjadi simbol perlawanan Ukraina setelah pembicaraan lewat radio menjadi viral pada awal perang. Dalam rekaman pembicaraan itu tentara Ukraina menggunakan sumpah serapah untuk menolak permintaan kapal perang Rusia Moskva untuk menyerah.
Moskva, tenggelam di Laut Hitam pada pertengahan April menyusul apa yang dikatakan Moskow sebagai ledakan di kapal. Ukraina mengatakan telah menembak kapal perang itu dengan rudal.
“Raptors musnah untuk bergabung dengan Moskow,” kata Vladislav Nazarov, seorang wakil tentara Ukraina, dalam rekaman video. [lt/ka]