Pasukan Ukraina, yang bertempur membela pemerintah melawan separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur, berparade melalui pusat kota Kyiv dengan membawa senapan. Mereka mendapat sorak sorai warga sipil, yang banyak diantaranya mengenakan pakaian nasional negara itu, kemeja bordir.
Parade tahun ini tidak mencakup perangkat berat militer yang tampak sebelumnya.
"Kita bisa sampai ke 25 tahun kemerdekaan nanti seolah di atas es yang rapuh," ujar Presiden Petro Poroshenko dalam parade hari Senin. Pemimpin Ukraina itu mengatakan negara itu akan terus menambah jumlah pasukannya guna menangkis serangan kelompok separatis. Dikatakan, 50 ribu tentara Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina-Rusia dan 9.000 tentara lagi mendukung pemberontak pro-Rusia di wilayah yang dikuasai separatis.
Rusia mencaplok Semenanjung Crimea, Ukraina, tahun lalu setelah pemberontakan yang menggulingkan presiden pro-Rusia di Kyiv. Moskow membantah tuduhan NATO dan negara-negara besar lain bahwa negara itu mengirim senjata dan pasukan guna mendukung separatis di timur.
Sudah hampir 7.000 orang tewas sejak pertempuran meletus April 2014.
Presiden Poroshenko bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Francois Hollande, Senin, di Berlin membahas kekerasan yang kembali merebak di Ukraina.