Pria berusia 49 tahun itu telah menjadi pemimpin vokal Islam radikal selama dua dekade, dan secara teratur memposting video di YouTube dan melakukan protes di luar kedutaan Amerika pada peringatan serangan 11 September, tapi masih dalam batas-batas koridor hukum.
Pihak berwenang Inggris baru bisa melakukan tindakan hukum hanya ketika nama Choudary muncul dalam sumpah yang menyatakan legitimasi “kekhalifahan Negara Islam yang dideklarasikan” pada tahun 2014.
Choudary dinyatakan bersalah menggalang dukungan untuk ISIS pada bulan Juli. Menurut surat kabar Independent, rincian kasus itu idak dapat dilaporkan selama tiga minggu setelah vonis tanggal 28 Juli karena alasan hukum.
Choudary tetap berpendirian bahwa sumpah itu dibuat tanpa sepengetahuannya. [gp]
