Tautan-tautan Akses

UNESCO: Corona Ancam Museum-museum di Dunia


Kapel Sistine di Museum Vatikan ketika dibuka kembali, Roma, Senin 1 Juni 2020. (Foto: AP)
Kapel Sistine di Museum Vatikan ketika dibuka kembali, Roma, Senin 1 Juni 2020. (Foto: AP)

Kebijakan karantina wilayah (lockdown) di beberapa negara ikut menghantam museum-museum di dunia. Sekitar lebih dari 10 persen diperkirakan tidak akan pernah dibuka kembali, sementara beberapa lainnya harus menunda sejumlah proyek, ujar Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Sebuah survei terhadap hampir 1.600 museum di 107 negara yang dilakukan International Council of Museum (ICOM) yang berbasis di Paris dan berafiliasi dengan UNESCO, menunjukkan bahwa hampir semua museum di seluruh dunia ditutup karena pandemi Covid-19.

Museum yang dikelola pihak swasta khawatir dampaknya akan berujung pada kebangkrutan dalam beberapa bulan mendatang. Di negara-negara Afrika, Asia, dan Arab, lebih dari seperempat museum bahkan khawatir mereka harus menutup untuk selamanya, menurut survei tersebut.

"Bahkan kehilangan satu museum, satu pusat budaya atau satu teater akan mempengaruhi keragaman," kata Ernesto Ottone Ramirez, Asisten Direktur Jenderal UNESCO.

Banyak lembaga besar, seperti Prado di Madrid, mendapatkan lebih dari 70% pendapatan mereka dari tiket yang dijual kepada wisatawan. Penutupan selama berbulan-bulan yang disebabkan oleh pandemi akan membebani keuangan mereka selama bertahun-tahun yang akan datang, katanya.

"Butuh waktu untuk memulihkan kemajuan yang dibuat dalam 20 tahun terakhir," kata Ottone Ramirez. [ah]

XS
SM
MD
LG