Putra sulung Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Yair, dalam cuitan di Twitter, Minggu (16/12), mengatakan Facebook memblokir akun miliknya selama 24 jam karena mengunggah postingan anti-Muslim, kantor berita AFP melaporkan. Yair juga menyebut Facebook “diktator.”
Dalam pesan yang diunggah Kamis (13/12) di laman Facebooknya setelah serangan mematikan oleh Palestina, Yair Netanyahu menyerukan kepada “seluruh Muslim (untuk) meninggalkan” Israel.
“Apakah Anda tahu dimana tidak ada penyerangan? Di Islandia dan di Jepang yang kebetulan tidak ada Muslim,” tulis putra perdana menteri itu.
Dalam postingan lainnya dia menulis hanya ada dua kemungkinan solusi untuk perdamaian, yaitu “semua Yahudi meninggalkan (Israel) atau seluruh Muslim pergi.”
“Saya cenderung memilih pilihan kedua,” katanya menambahkan, seperti dilansir AFP.
Komentarnya muncul setelah dua tentara ditembak mati pada Kamis di stasiun bis Tepi Barat, dekat sebuah pemukiman.
Facebook menghapus komentar Yair Netanyahu, yang kemudian memicu Yair untuk mengkritik Facebook melalui Twitter. Yair menyebut Facebook “Diktator Pemikiran.”
Para kritikus Netanyahu sering menyerang Yair sebagai orang dewasa yang tinggal di kediaman resmi perdana menteri, meski tak punya jabatan resmi. Mereka juga mengatakan Yair memanfaatkan jasa pengawal, supir dan keuntungan lainnya.
Menurut mereka, orang tua pria berusia 27 tahun itu sedang mengasah dia menjadi kekuasaan politik masa depan sebagai upaya mendirikan dinasti penguasa. [ft]