Uni Emirat Arab (UEA) telah mengukuhkan bahwa lima diplomatnya tewas dalam serangan bom di kota Kandahar, Afghanistan selatan, Selasa.
Pemboman itu menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai 16 lainnya, umumnya para pejabat tinggi Afghanistan. Gubernur propinsi Homayun Azizi, dan Dubes UEA untuk Kabul, Juma Mohammed Abdullah al-Kaabi, adalah di antara mereka yang terluka.
Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum yang juga menjabat sebagai perdana menteri dan wakil presiden UEA mengatakan melalui Twitter, Rabu (11/1), “Tidak ada pembenaran kemanusian, moral atau agama atas pemboman dan pembunuhan mereka yang berusaha membantu sesama manusia. Semoga Tuhan memberkati mereka dan menerima amal ibadah mereka.”
Kementerian luar negeri UEA mengatakan, Selasa (10/1), para duta besarnya itu melawat ke Kandahar dalam misi kemanusiaan yang bertujuan membantu anak-anak yatim piatu dan mengumumkan pemberian beasiswa.
Taliban membantah keterlibatan mereka dalam serangan itu. Mereka mengatakan, mereka tidak memasang bom dan malah menyalahkan kelompok saingan setempat yang melakukan serangan itu.
Serangan itu terjadi tidak lama setelah serangan bom ganda di ibukota Afghanistan yang menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai 150 lainnya. Para korban termasuk pegawai pemerintah, pejabat keamanan, pejalan kaki dan anggota parlemen. Para penyerang menarget iring-iringan mobil yang meninggalkan gedung parlemen. (ab/as)