Pimpinan lembaga-lembaga Uni Eropa akan memberitahu PM Inggris Boris Johnson pada KTT G-7 bahwa Inggris dan Uni Eropa telah menyepakati protokol yang pengaturan Irlandia Utara dan bahwa Inggris harus menerapkannya serta tidak membuat perubahan secara sepihak.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan pada konferensi pers pada hari Kamis (10/6) menjelang KTT tersebut bahwa protokol itu adalah “satu-satunya solusi” untuk menghindari perbatasan yang diawasi ketat di pulau Irlandia.
Berbicara di Brussels dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel, ia juga meminta investigasi tanpa penghalang terhadap asal usul pandemi COVID-19, yang pertama kali diidentifikasi di bagian tengah China, di tengah-tengah kritik mengenai penyelidikan awal yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Penelitian WHO pada Januari dan Februari lalu “tidak memadai dan tidak meyakinkan,” kata misi AS untuk PBB di Jenewa dalam pernyataan bulan lalu, seraya meminta apa yang disebutnya penyelidikan kedua yang berbasis bukti, transparan dan tepat waktu, termasuk di China.
“Para penyelidik memerlukan akses penuh ke apapun yang diperlukan untuk benar-benar menemukan sumber pandemi ini,” kata von der Leyen dalam konferensi pers itu.
Sementara itu Michel mengatakan bahwa pada pertemuan negara-negara G-7 di Cornwall, Uni Eropa akan menunjukkan kesiapannya untuk menghadapi tindakan agresif China dan Rusia, menawarkan dukungan bagi Presiden AS Joe Biden dalam lawatan pertamanya ke Eropa.
“Kami akan membela diri terhadap praktik-praktik yang menimbulkan risiko keamanan,” kata Michel dalam konferensi pers sebelum bergabung dalam KTT di Inggris. Ia mengatakan bahwa China adalah rival sistemik dan juga mitra. [uh/ab]