Dibayangi oleh serangan teroris, para Menteri Kehakiman dan Dalam Negeri Uni Eropa bertemu di Brussels, Belgia hari Kamis (24/3) dan berjanji untuk mempererat pembagian informasi intelijen. Uni Eropa juga akan secepatnya menerapkan langkah-langkah untuk berbagi informasi penumpang pesawat dan meningkatkan perang melawan aksi teroris.
Ketua bergilir Uni Eropa, Menteri Dalam Negeri Ronald Plasterk dari Belanda mengatakan, “Kita tidak memerlukan rencana-rencana baru, kita perlu memberlakukan rencana-rencana dan langkah-langkah yang sudah diambil."
Pertemuan darurat yang berlangsung dua hari setelah pengeboman di Brussel yang menewaskan lebih dari 30 orang dan mencederai lebih dari 260 lainnya, sangat kontras dengan pertemuan Uni Eropa yang biasanya berlangsung tenang, apalagi karena diadakan dekat stasiun kereta bawah tanah Maalbeek yang diserang hari Selasa (22/3).
“Semua orang merasakan serangan terhadap Belgia adalah serangan terhadap Eropa dan nilai-nilai yang kita junjung bersama,” kata Plasterk.
Ia menambahkan, “Eropa telah diserang sebelumnya. Tapi kita selalu membela kebebasan dan demokrasi, dan kita akan melakukannya bersama.”
Pertemuan itu dilakukan sementara pihak berwenang Belgia mendapat banyak kecaman karena adanya keteledoran keamanan dengan banyaknya bukti adanya kaitan penting antara serangan di Paris bulan November lalu dengan serangan hari Selasa di Brussels. [my/ii]