Uni Eropa dan Kuba telah menandatangani persetujuan untuk menormalisasi hubungan yang telah terhambat oleh puluhan tahun keprihatinan hak asasi manusia di bawah pemimpin komunis Fidel Castro.
Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez Parrila, dan kepala bidang luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, serta para wakil dari 28 negara anggota Uni Eropa menandatangani persetujuan baru itu dalam upacara di Brussels, Senin (12/10).
Pekan lalu, para menteri Uni Eropa sepakat mencabut kebijakan tahun 1996 yang menyatakan Kuba harus meningkatkan standard hak azasi manusianya sebelum persetujuan normalisasi ditanda-tangani.
Parrilla mengatakan persetujuan itu “menunjukkan bahwa dengan itikad baik dan penghormatan, kemajuan dan penyelesaian perselisihan mungkin dicapai,” dan menambahkan bahwa “kaitan ekonomi dengan Eropa akan tetap sebagai prioritas bagi Kuba” sementara negara itu membangun ekonomi sosialis.
Kuba adalah satu-satunya negara Amerika Latin yang tidak mempunyai persetujuan “dialog dan kerjasama” dengan Uni Eropa yang mencakup masalah-masalah seperti perdagangan, hak azasi manusia dan migrasi.
Tahun 2003, Uni Eropa mengenakan sanksi terhadap Kuba dan menghentikan kerjasama karena penindakan terhadap para wartawan dan para aktivis, dan baru tahun 2008 pembicaraan dapat dijalankan kembali. [gp]
