Uni Eropa dan Jepang telah mencapai kesepakatan mengenai perjanjian perdagangan bebas yang besar, hanya dua hari sebelum pertemuan G-20 di Jerman.
Kesepakatan itu akan mempengaruhi sebagian besar perdagangan antara kedua perekonomian besar itu.
Hasil dari empat tahun negosiasi, kesepakatan tersebut akan ditandatangani secara resmi pada hari Kamis saat Perdana Menteri Jepang dan Ketua Dewan Uni Eropa Donald Tusk bertemu pada malam pertemuan G-20 .
Perekonomian Uni Eropa dan Jepang secara bersama mencapai 28 persen dari output global, dan persetujuan ini merupakan pakta perdagangan terbesar yang pernah dicapai.
Komisaris Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrom mengatakan melalui twitter, "Kami telah mencapai kesepakatan politik pada tingkat menteri mengenai kesepakatan perdagangan Uni Eropa dan Jepang, kini kami sarankan kepada pemimpin-pemimpin untuk mengkonfirmasikan hal ini dalam KTT."
Cecillia Malmstrom juga mengatakan lewat twitter agar kedua belah pihak "meluruskan beberapa perbedaan yang masih ada," tetapi penundaan seperti penerjemahan dan penyesuaian dengan hukum masih membutuhkan waktu beberapa bulan.
Seorang pejabat senior Uni Eropa mengatakan para eksportir makanan dan minuman Eropa pada akhirnya akan memperoleh akses ke pasar Jepang dan bebas cukai, sementara produsen mobil Eropa juga menyaksikan pengakhiran cukai untuk impor kendaraan Jepang. Kedua belah fihak telah dipenuhi tuntutan-tuntutan utamanya.
KTT G-20 selama dua hari dimulai pada hari Jumat juga akan disorot oleh agenda Presiden Amerika Donald Trump berupa " America First” , yang akan dibelanya dalam KTT itu.
Kesepakatan perdagangan antara Uni Eropa dan Jepang dapat dianggap sebagai provokasi terhadap Presiden Trump, yang baru-baru ini menarik Amerika Serikat keluar dari Kemitraan Trans-Pasifik yang beranggotakan 12 negara itu. [sp/jm]