Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg, yang negaranya merupakan salah satu pendukung terkuat Israel di Eropa, mengatakan bahwa UNIFIL tidak akan meninggalkan Lebanon.
Ia menyampaikan komentar tersebut di Luksemburg dimana para menteri luar negeri Uni Eropa bertemu.
"Kami menuntut setiap pihak untuk menghormati mandat ini dan menghormati keamanan dan keselamatan pasukan berhelm biru kita," jelas Alexander Schallenberg.
Menteri luar negeri Swedia dan Belanda juga termasuk di antara yang bereaksi pada serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian di Lebanon.
Maria Malmer Stenergard, menteri luar negeri Swedia mengatakan, "Kami menyerukan kepada semua pihak, termasuk Iran dan proksi-proksinya agar menunjukkan sikap menahan diri yang maksimal, dan perkembangan mengenai Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) merupakan hal yang kami kecam bersama seluruh negara-negara Uni Eropa"
Menteri luar negeri Inggris juga hadir dalam pertemuan di Luksemburg pada hari Senin.
Ketika David Lammy ditanya tentang reaksinya terhadap serangan baru-baru ini, ia mengatakan, "Keamanan Inggris dan Eropa tidak bisa dipisahkan dan saat ini, baik itu agresi Rusia di Ukraina, berbagai masalah dan konflik besar di Timur Tengah atau urusan global dan geopolitik secara umum, sangat penting bagi Inggris dan Eropa agar tetap teguh dan jelas."
Pasukan Israel telah berulang kali menembaki pasukan penjaga perdamaian PBB sejak operasi daratnya di Lebanon dimulai.
Setidaknya lima pasukan penjaga perdamaian mengalami luka-luka akibat serangan yang menghantam posisi mereka dalam beberapa hari terakhir, sebagian besar dituduhkan kepada pasukan Israel.
Sementara Israel meningkatkan invasi daratnya terhadap militan Hizbullah di Lebanon selatan, pasukan penjaga perdamaian yang berkekuatan 10.000 orang semakin menjadi sasaran.
Hubungan antara Israel dan PBB memburuk terkait cara Israel melakukan perang di Gaza.
Dalam sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, Israel awal bulan ini mengatakan sekretaris jenderal PBB tidak disukai atau dipersona nongrata di Israel.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Minggu meminta UNIFIL untuk mengindahkan peringatan Israel agar melakukan evakuasi, menuduh mereka "memberikan perisai manusia" kepada Hizbullah.
Dalam sebuah video yang ditujukan kepada Guterres, yang sudah dilarang memasuki Israel, Netanyahu mengatakan kepada pemimpin PBB itu "agar mengeluarkan (UNIFIL) dari zona bahaya." [my/uh]
Forum