Wakil Direktur Jenderal Departemen Energi Komisi Eropa, Matthew Baldwin, mengatakan pada Sabtu (23/7), Uni Eropa sedang mencari pasokan gas tambahan dari Nigeria di saat blok itu bersiap untuk menghadapi kemungkinan pemangkasan pasokan gas dari Rusia.
Baldwin berbicara di Nigeria di mana dia mengadakan pertemuan dengan pejabat dari produsen minyak terbesar Afrika pada minggu ini.
Dia diberitahu bahwa Nigeria meningkatkan keamanannya di Delta Niger. Negara tersebut berencana untuk membuka kembali pipa Trans Niger setelah Agustus, yang akan menghasilkan lebih banyak ekspor gas ke Eropa.
Uni Eropa mengimpor 14 persen dari total pasokan LNGnya dari Nigeria dan volume tersebut berpotensi untuk ditingkatkan lebih dari dua kali lipat, kata Baldwin kepada Reuters melalui telepon.
Saat ini produksi minyak dan gas di Nigeria terhambat oleh kasus pencurian dan perusakan jaringan pipa. Akibatnya terminal LNG milik produsen gas Nigeria LNG Ltd di Pulau Bonny hanya dapat beroperasi dengan kapasitas 60 persen.
“Jika kita bisa mendapatkan (pasokan) hingga di atas 80 persen, pada saat itu, mungkin ada tambahan LNG yang bisa tersedia untuk kargo spot yang akan datang ke Eropa,” kata Baldwin.
Nigeria NLG dimiliki oleh perusahaan minyak negara NNPC Ltd, Shell, TotalEnergies dan Eni.
Komisi Eropa mengatakan pada Rabu bahwa negara-negara anggotanya harus mengurangi penggunaan gas mereka sebesar 15 persen mulai Agustus hingga Maret. Pada awalnya pengurangan tersebut hanya bersifat imbauan, tetapi akhirnya akan menjadi mandatory jika Komisi menyatakan keadaan darurat.
Tahun lalu, Nigeria mengekspor 23 miliar meter kubik gas ke Uni Eropa, tetapi volume tersebut telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2018 blok tersebut membeli 36 meter kubik gas LNG dari Nigeria, kata Baldwin. [ah]
Forum