Uni Eropa pada Selasa (5/10) mengumumkan sebuah rencana menyeluruh untuk melawan gerakan anti semitisme yang tumbuh semakin membesar di benua itu tersebut.
Rencana yang disusun melibatkan penggunaan tiga strategi, termasuk diantaranya memerangi ujaran kebencian atau hate speech dan kejahatan terhadap kelompok Yahudi, melindungi budaya Yahudi, serta mendidik publik mengenai ajaran Yudaisme.
Cabang eksekutif Uni Eropa, Komisi Eropa, memperkenalkan rencana ini dalam sebuah konferensi pers di Strasbourg, Prancis.
Dalam pernyataannya, komisi itu mengatakan gerakan anti Yahudi di Eropa dan wilayah-wilayah lain dunia kian meningkat dan sudah mengkhawatirkan.
Mengutip angka-angka dari Badan Uni Eropa Untuk Hak-Hak Fundamental, 90 persen warga Yahudi mengatakan gerakan anti Yahudi telah meningkat di negara mereka, dan menganggap masalah tersebut cukup seriu. Sementara 38 persen warga Yahudi mempertimbangkan untuk berimigrasi karena mereka merasa tidak aman berada di wilayah Uni Eropa.
Berdasarkan rencana yang baru diumumkan itu, di mana rencana tersebut akan dimplementasikan selama satu dekade ke depan, pihak Komisi Eropa akan menggunakan dana milik Uni Eropa untuk mendukung negara-negara anggota mereka mengembangkan strategi nasional sendiri untuk memerangi ujaran kebencian di internet dan tempat lainnya, serta memperkenalkan hak-hak fundamental.
Berbicara dengan awak media mengenai rencana ini, Wakil Presiden Komisi Uni Eropa Untuk Urusan Promosi Gaya Hidup, Margaritis Schinas, mengatakan “gerakan anti Yahudi bukanlah masalah orang Yahudi dan melawan hal itu merupakan tanggung jawab bersama. Saya pertegas bahwa gerakan anti Yahudi tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung oleh Uni Eropa.” (jm/em)