PARIS —
Wartawan VOA Lisa Bryant melaporkan kesepakatan itu juga telah membawa kekecewaan karena tidak lebih kuat dan lebih luas.
Hari Rabu (18/12) malam oleh para menteri keuangan Uni Eropa menyetujui sebuah perjanjian yang akan membentuk badan tunggal untuk mengawasi dan menalangi bank-bank bermasalah di ke-17 negara zona euro.
Perjanjian itu juga mencakup dana 75 miliar dollar untuk menbiayai ongkos-ongkos tersebut, yang diambil dari bank-bank dan bukan dari pajak warga Eropa. Para anggota Uni Eropa yang non-anggota zona euro berkesempatan ikut dalam mekanisme itu, yang diperkirakan mulai berlaku tahun 2015.
Para pemimpin Eropa yang melangsungkan konferensi terakhir tahun 2013 berharap perjanjian itu akan mendorong kembali kepercayaan terhadap sistem keuangan Uni Eropa, yang hancur akibat krisis di zona euro. Bank-bank bermasalah membuat negara-negara yang ekonominya rapuh seperti Irlandia dan Yunani terpaksa meminta dana talangan dalam jumlah besar.
Dalam jumpa pers di Brussels beberapa jam sebelum pertemuan mereka, Komisaris Uni Eropa urusan peraturan keuangan Michael Barnier menyebut perjanjian itu bersejarah.
Barnier mengatakan, “Kami memperkenalkan perubahan revolusioner bagi sektor keuangan Eropa sehingga para pembayar pajak tidak lagi harus menanggung biaya jika bank membuat kesalahan atau menghadapi krisis. Ini mengakhiri era dana talangan besar-besaran.”
Menteri Keuangan Perancis Pierre Moscovici mengatakan kepada radio Perancis kesepakatan itu akan melindungi para pembayar pajak di Eropa dan pemilik rekening bank.
Moscovici mengatakan perjanjian tersebut mungkin tampak terlalu teknis bagi banyak pihak, tapi sangat penting bagi warga Eropa. Ia menyebutnya proyek besar politik yang melengkapi kesatuan moneter Uni Eropa.
Tetapi perjanjian itu memicu kritik karena terlalu berbelit-belit dan tidak ambisius. Wakil Gubernur Bank Sentral Eropa Vitor Constancio khawatir pasar akan menganggapnya terlalu rumit. Para pengecam juga mengatakan dana 75 miliar dollar itu tidak akan cukup, tetapi Jerman misalnya menentang gagasan memakai dana pajak untuk menambah dana tersebut.
Komisaris Barnier mengakui perjanjian itu adalah sebuah kompromi. Tetapi Barnier menyebutnya kompromi positif untuk mencerminkan pandangan semua anggota Uni Eropa.
Berbagai masalah perekonomian di blok itu telah memaksa banyak pemimpin Uni Eropa menerapkan langkah-langkah penghematan yang keras. Ratusan demonstran memblokir lalulintas di Brussels sebelum konferensi dimulai, sebagai peringatan kepada para pemimpin tersebut betapa tidak populernya pemangkasan anggaran.
Hari Rabu (18/12) malam oleh para menteri keuangan Uni Eropa menyetujui sebuah perjanjian yang akan membentuk badan tunggal untuk mengawasi dan menalangi bank-bank bermasalah di ke-17 negara zona euro.
Perjanjian itu juga mencakup dana 75 miliar dollar untuk menbiayai ongkos-ongkos tersebut, yang diambil dari bank-bank dan bukan dari pajak warga Eropa. Para anggota Uni Eropa yang non-anggota zona euro berkesempatan ikut dalam mekanisme itu, yang diperkirakan mulai berlaku tahun 2015.
Para pemimpin Eropa yang melangsungkan konferensi terakhir tahun 2013 berharap perjanjian itu akan mendorong kembali kepercayaan terhadap sistem keuangan Uni Eropa, yang hancur akibat krisis di zona euro. Bank-bank bermasalah membuat negara-negara yang ekonominya rapuh seperti Irlandia dan Yunani terpaksa meminta dana talangan dalam jumlah besar.
Dalam jumpa pers di Brussels beberapa jam sebelum pertemuan mereka, Komisaris Uni Eropa urusan peraturan keuangan Michael Barnier menyebut perjanjian itu bersejarah.
Barnier mengatakan, “Kami memperkenalkan perubahan revolusioner bagi sektor keuangan Eropa sehingga para pembayar pajak tidak lagi harus menanggung biaya jika bank membuat kesalahan atau menghadapi krisis. Ini mengakhiri era dana talangan besar-besaran.”
Menteri Keuangan Perancis Pierre Moscovici mengatakan kepada radio Perancis kesepakatan itu akan melindungi para pembayar pajak di Eropa dan pemilik rekening bank.
Moscovici mengatakan perjanjian tersebut mungkin tampak terlalu teknis bagi banyak pihak, tapi sangat penting bagi warga Eropa. Ia menyebutnya proyek besar politik yang melengkapi kesatuan moneter Uni Eropa.
Tetapi perjanjian itu memicu kritik karena terlalu berbelit-belit dan tidak ambisius. Wakil Gubernur Bank Sentral Eropa Vitor Constancio khawatir pasar akan menganggapnya terlalu rumit. Para pengecam juga mengatakan dana 75 miliar dollar itu tidak akan cukup, tetapi Jerman misalnya menentang gagasan memakai dana pajak untuk menambah dana tersebut.
Komisaris Barnier mengakui perjanjian itu adalah sebuah kompromi. Tetapi Barnier menyebutnya kompromi positif untuk mencerminkan pandangan semua anggota Uni Eropa.
Berbagai masalah perekonomian di blok itu telah memaksa banyak pemimpin Uni Eropa menerapkan langkah-langkah penghematan yang keras. Ratusan demonstran memblokir lalulintas di Brussels sebelum konferensi dimulai, sebagai peringatan kepada para pemimpin tersebut betapa tidak populernya pemangkasan anggaran.