UNICEF meminta intervensi yang lebih besar di Haiti di saat krisis kemanusiaan memburuk dan merenggut lebih banyak nyawa, terutama anak-anak.
“Hari ini, kami meminta Anda menggunakan pengaruh Anda pada aktor-aktor negara dan kelompok bersenjata untuk melindungi hak asasi manusia dan menciptakan keselamatan dan keamanan bagi rakyat Haiti,” kata Direktur Eksekutif Badan PBB untuk Dana Anak-Anak (UNICEF) Catherine Russell.
Lebih dari 2.500 orang terbunuh atau terluka dalam kekerasan geng dari Januari hingga Maret di seluruh Haiti. Jumlah itu naik lebih dari 50% dari periode yang sama pada tahun lalu, menurut laporan yang dirilis pada Jumat (19/4) oleh Kantor Terpadu PBB di Haiti. Mayoritas kekerasan terjadi di Port-au-Prince, ibu kota negara itu.
Koordinator khusus PBB untuk Haiti juga menyampaikan permohonan tersebut. Ia mengatakan bahwa pertempuran tersebut telah memaksa PBB “mengurangi jejaknya” di Port-au-Prince.
Sebuah dewan transisi yang bertugas memilih perdana menteri dan kabinet Haiti berikutnya telah secara resmi dibentuk seiring geng-geng bersenjata tersebut memperketat cengkeraman mereka di negara Karibia yang bermasalah tersebut.
Kerusuhan menjadi salah satu alasan terbesar mengapa kota ini ditinggalkan. Dalam sebulan terakhir saja, sekitar 95.000 orang melarikan diri dari kekerasan geng Port-au-Prince. [ka/jm]
Forum