Keluarga dan teman-teman dari sejumlah warga Eropa yang dipenjara di Iran berkumpul di Paris pada Sabtu (28/1) untuk menyerukan pembebasan mereka.
Pemerintah Prancis pekan ini mengecam nasib tujuh warga negara Prancis yang ditahan di penjara Iran, dan menyebut penahanan itu "tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat diterima."
Iran telah menahan sejumlah orang asing dan pemegang kewarganegaraan ganda selama bertahun-tahun, menuduh mereka melakukan spionase atau pelanggaran keamanan negara lainnya. Banyak dari mereka dihukum dan dijatuhi hukuman setelah persidangan rahasia. Menurut sejumlah kelompok HAM, para tahanan warga negara asing itu tidak mendapatkan proses hukum yang layak.
Para pendukung dan anggota keluarga dari empat tahanan Prancis, yaitu Louis Arnaud, Fariba Adelkhah, Benjamin Briere dan Cecile Kohler - mengadakan aksi diam dan khidmat pada Sabtu (28/1) di alun-alun yang menghadap ke Sungai Seine. Aksi itu dilakukan untuk menyerukan pembebasan keempat warga Prancis itu.
Para pendukungnya mengatakan bahwa keempat orang itu dituduh secara keliru dan beberapa dari mereka dalam kondisi kesehatan fisik dan psikologis yang buruk, atau ditempatkan di ruang isolasi.
"Mereka kehilangan hak-hak yang paling mendasar," tidak dapat menghubungi orang yang mereka cintai, kata para pendukung dalam sebuah pernyataan.
Arnaud ditangkap pada 28 September saat ia bepergian ke Iran sebagai turis, menurut Kementerian Luar Negeri Prancis. Tahanan lainnya, Bernard Phelan, ditahan tahun lalu dan membutuhkan perawatan medis yang tidak disediakan, menurut kementerian tersebut.
Sebelumnya pada Sabtu (28/1), puluhan orang berkumpul di sebuah taman di bawah Menara Eiffel untuk menunjukkan dukungan kepada pekerja bantuan Belgia yang ditahan, Olivier Vandecasteele. Vandecasteele, yang bekerja selama bertahun-tahun untuk kelompok bantuan Doctors of the World, ditangkap di Teheran pada Februari 2022. Doctors of the World mengatakan kondisi penahanannya membahayakan nyawa Vandecasteele.
Sebagian besar tahanan Eropa ditahan sebelum protes-protes yang mengguncang Iran sejak September setelah kematian seorang wanita muda, Mahsa Amini, dalam tahanan polisi. Kekhawatiran mengenai penahanan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya tindakan keras pihak berwenang Iran terhadap para pengunjuk rasa. [vm/ft]
Forum