Diperkirakan sembilan juta orang Amerika tinggal di luar negeri dan setengah juta diantaranya di Israel, dimana para pengamat memperkirakan jumlah pemilih yang belum pernah terjadi sebelumnya akan memberikan suara pemilu presiden AS melalui pos.
Presiden AS Donald Trump populer di Israel, karena memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem yang mensahkan permukiman Yahudi di Tepi Barat, dan karena upayanya yang terbaru memfasilitasi perjanjian perdamaian antara Israel dan Uni Emirat Arab serta Bahrain.
Sebagian pemilih Amerika di Israel mengatakan, itulah yang menentukan pilihan mereka.
Dorraine Gilbert Weiss, adalah pendukung Partai Republik di Israel. "Ia mendengar warga Yahudi dan Israel serta membela Israel," katanya.
Tetapi pemilih lain yang beraliran kiri mengatakan Presiden Trump telah menggagalkan peluang kesepakatan damai dengan Palestina.
Ilana Blumberg, salah seorang pendukung Partai Demokrat mengatakan, "Terutama, saya tidak melihat politik Israel diuntungkan dari penolakan Trump untuk terlibat dengan Palestina sehingga menurut saya itu adalah kemunduran dari apa yang seharusnya terjadi dalam politik Israel. Tapi saya menganggap Israel mengandalkan kekuatan Amerika dan Amerika menjadi semakin lemah dengan semakin lamanya Trump berkuasa."
Kelompok ekspatriat Amerika di Israel dari Partai Demokrat dan Republik mengatakan mereka menyaksikan minat yang lebih besar pada pemilu ini daripada sebelumnya.
Elana Sztokman, pendukung Partai Demokrat di Israel mengatakan, “Kami melihat gelombang minat yang sangat besar. Sebelum penutupan wilayah diberlakukan, kami menyaksikan gelombang minat yang besar di jalan-jalan. Kami melakukan pendaftaran pemilih di seluruh negeri dan peminatnya luar biasa, jumlah pendaftar, penggalangan dana, semuanya terus meningkat. ”
Pendukung Partai Republik di Israel yakin surat suara mereka yang dikirim melalui pos bisa menentukan hasil di negara-negara bagian yang belum memastikan pilihannya.
Marc Zell adalah pendukung Partai Republik lainnya. " Pada tahun 2000 ketika pemenang pemilihan diputuskan oleh 537 surat suara dari 3 county di Florida selatan. Di negara bagian paling selatan Florida pada tahun 2000, kami punya 1.200 surat suara yang datang dari Israel. Karena itulah, kalau mereka tidak memilih George Bush - atau siapa pun yang mereka pilih, namun sebagian besar memilih George Bush, maka ia tidak akan menjadi Presiden Amerika. Kami punya puluhan ribu, mungkin antara 20 hingga 30.000 suara pemilih Florida, yang tinggal di Israel,” ujarnya.
Pemilu tahun ini pada tanggal 3 November terjadi di tengah pandemi COVID-19 dan para pejabat di Amerika mengharapkan jumlah pemilih yang jauh lebih tinggi dari biasanya memberikan suara lewat pos baik mereka yang berada di dalam maupun di luar negeri. Dengan sekitar 200.000 orang Amerika di Israel memberikan suara pada bulan November, surat suara melalui pos dari Israel memang bisa berperan penting. [my/jm]